Ulama Turki menziarahi makam ulama di Aceh
17 Oktober 2019 19:53 WIB
Ulama asal Turki Mawlana Shaykh Sayyid Muhammad Adil Ar Rabbani Qs (pegang tongkat) menziarahi makam ulama Aceh asal Turki Tgk Syech Di Bitai di Gampong Bitai, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh, Kamis (17/10/2019). ANTARA/M Haris SA
Banda Aceh (ANTARA) - Ulama asal Turki Mawlana Shaykh Sayyid Muhammad Adil Ar Rabbani Qs pada Kamis menziarahi makam ulama Tgk Syech Di Bitai, yang berasal Kesultanan Turki, di Banda Aceh.
Di kompleks makam Tgk Syech Di Bitai di Gampong Bitai, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh, rombongan ulama Turki berdoa dipimpin oleh Shaykh Bahuddin Adil Efendi, yang juga kerabat Mawlana Shaykh Sayyid Muhammad Adil Ar Rabbani Qs.
Sebelum berziarah, mereka shalat dzuhur di masjid yang bersebelahan dengan kompleks makam.
Menurut penuturan warga Bitai, Tgk Syech Di Bitai merupakan ulama asal Turki bernama asli Muthalib Ghazi bin Mustafa, yang menyebarkan Islam di Aceh pada abad ke-15.
Husaini, warga Bitai, mengatakan bahwa di kompleks makam tersebut juga ada makam warga Turki yang menikah dengan perempuan Aceh dan menetap di Gampong Bitai.
"Dulunya di tempat ini merupakan tempat pendidikan agama Islam. Tempat ini dulu namanya Baitul Muhadis, banyak orang luar Aceh, termasuk Turki menetap di sini," kata Husaini.
Baca juga:
NU sepakati kerja sama pendidikan dengan Yayasan Maarif Turki
Menteri Agama apreasiasi relasi ulama dan umara di Aceh
Di kompleks makam Tgk Syech Di Bitai di Gampong Bitai, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh, rombongan ulama Turki berdoa dipimpin oleh Shaykh Bahuddin Adil Efendi, yang juga kerabat Mawlana Shaykh Sayyid Muhammad Adil Ar Rabbani Qs.
Sebelum berziarah, mereka shalat dzuhur di masjid yang bersebelahan dengan kompleks makam.
Menurut penuturan warga Bitai, Tgk Syech Di Bitai merupakan ulama asal Turki bernama asli Muthalib Ghazi bin Mustafa, yang menyebarkan Islam di Aceh pada abad ke-15.
Husaini, warga Bitai, mengatakan bahwa di kompleks makam tersebut juga ada makam warga Turki yang menikah dengan perempuan Aceh dan menetap di Gampong Bitai.
"Dulunya di tempat ini merupakan tempat pendidikan agama Islam. Tempat ini dulu namanya Baitul Muhadis, banyak orang luar Aceh, termasuk Turki menetap di sini," kata Husaini.
Baca juga:
NU sepakati kerja sama pendidikan dengan Yayasan Maarif Turki
Menteri Agama apreasiasi relasi ulama dan umara di Aceh
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: