NU: kunjungan ke Jombang tidak terkait kabinet
17 Oktober 2019 18:40 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj (tiga dari kiri) saat berbincang dengan pengasuh Pondok Pesantren Tebuirang, Jombang, Kamis (17/10/2019). (ANTARA/Anom Prihantoro)
Jombang (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj mengatakan kunjungan ke pesantren dan ziarah ke makam di Jombang tidak terkait dengan berbagai hal soal kabinet menteri baru Presiden Joko Widodo- Wakil Presiden Ma'ruf Amin periode 2019-2024.
"Tidak ada kaitan dengan pelantikan. Kegiatan ini lebih besar dari pelantikan. Pelantikan tidak penting buat saya," kata Said di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Kamis.
Ia menegaskan kegiatan PBNU di Jombang adalah dalam rangka menyambut peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2019 yang akan diperingati pada 22 Oktober.
Sementara ziarah kubur, Ketum PBNU mengatakan itu adalah dalam rangka mendoakan para tokoh NU yang telah mendahului sekaligus mencari berkah dari mereka.
Baca juga: Jelang Hari Santri Nasional, PBNU ingatkan kepercayaan diri santri
"Kita 'tawasul' agar bangsa Indonesia ini aman dan diberkahi, saling menghormati dan bersatu. Mudah-mudahan dalam proses pelantikan tidak diwarnai demonstrasi," katanya.
Menambahkan, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan soal nama-nama dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin adalah kewenangan sepenuhnya dari presiden.
PBNU, kata dia, memberi keleluasaan bagi kepala negara menyiapkan siapapun kader terbaik bangsa untuk menjalankan pemerintahan.
"Kami 'sami'na wa ato'na, tidak ada 'grusa-grusu'. Presiden sudah mencatat semua itu," katanya merujuk pada PBNU yang menghormati apapun keputusan presiden soal nama pengisi jajaran kabinet.
Baca juga: Said: Beruntung Gus Dur tidak hidup di era medsos
"Tidak ada kaitan dengan pelantikan. Kegiatan ini lebih besar dari pelantikan. Pelantikan tidak penting buat saya," kata Said di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Kamis.
Ia menegaskan kegiatan PBNU di Jombang adalah dalam rangka menyambut peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2019 yang akan diperingati pada 22 Oktober.
Sementara ziarah kubur, Ketum PBNU mengatakan itu adalah dalam rangka mendoakan para tokoh NU yang telah mendahului sekaligus mencari berkah dari mereka.
Baca juga: Jelang Hari Santri Nasional, PBNU ingatkan kepercayaan diri santri
"Kita 'tawasul' agar bangsa Indonesia ini aman dan diberkahi, saling menghormati dan bersatu. Mudah-mudahan dalam proses pelantikan tidak diwarnai demonstrasi," katanya.
Menambahkan, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan soal nama-nama dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin adalah kewenangan sepenuhnya dari presiden.
PBNU, kata dia, memberi keleluasaan bagi kepala negara menyiapkan siapapun kader terbaik bangsa untuk menjalankan pemerintahan.
"Kami 'sami'na wa ato'na, tidak ada 'grusa-grusu'. Presiden sudah mencatat semua itu," katanya merujuk pada PBNU yang menghormati apapun keputusan presiden soal nama pengisi jajaran kabinet.
Baca juga: Said: Beruntung Gus Dur tidak hidup di era medsos
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: