Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta terus mengintensifkan pemangkasan pohon perindang jelang musim hujan sebagai salah satu antisipasi potensi pohon tumbang akibat angin kencang atau hujan deras.

“Setiap hari, ada petugas yang rutin melakukan pemangkasan dan terus diintensifkan menjelang musim hujan. Kami lakukan pemangkasan terhadap pohon perindang yang menjadi milik Pemerintah Kota Yogyakarta,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Kamis.

Ia menjelaskan pemangkasan terhadap pohon perindang menjelang musim hujan diprioritaskan untuk pohon yang memiliki tinggi lebih dari sembilan meter dengan tajuk yang rimbun.

Berdasarkan data, pohon yang rawan tumbang biasanya pohon dengan ketinggian sekitar 12 meter dan sudah berusia tua yang ditandai dengan batang keropos dan tumbuh jamur.

Oleh karena itu, lanjut Suyana, petugas pemangkas pohon juga diminta untuk mengecek kondisi batang pohon sebagai bagian dari antisipasi pohon tumbang karena beberapa hari lalu sempat ada kejadian pohon tumbang meski tidak ada hujan atau angin.

Setelah dilakukan pengecekan, batang pohon dari salah satu persil sekolah tersebut mengalami pelapukan dan tumbang ke jalan raya sehingga sempat mengganggu arus lalu lintas.

Di Kota Yogyakarta terdapat sekitar 18.000 pohon perindang dari berbagai jenis. Pohon tersebut biasanya ditanam di tepi jalan dan diberi tanda berupa cat putih di batang. Pohon perindang tidak boleh ditebang sembarangan oleh warga.

Sedangkan bagi masyarakat yang memiliki pohon dengan tajuk yang cukup rindang juga diimbau untuk segera melakukan pemangkasan. ”Untuk pohon di persil pribadi, menjadi tanggung jawab pemilik,” katanya.

Meskipun demikian, kata dia, jika masyarakat membutuhkan bantuan DLH untuk melakukan pemangkasan pohon, maka bisa mengajukan permohonan. “Saat ini, kami memiliki empat kru pemangkasan dibantu tiga kru pemangkas dari swasta,” katanya.

Selain itu, ia berharap agar Kampung Tangguh Bencana (KTB) yang ada di wilayah juga mengintensifkan pemantauan, khususnya terhadap pohon yang berpotensi tumbang saat musim hujan untuk kemudian memberitahukan kepada pemilik agar melakukan pemangkasan.

“Masih banyak pohon perindang berusia tua yang ada di permukiman penduduk. Terkadang, pemilik kurang perhatian atau bahkan pemilik tidak berada di tempat sehingga tidak mengetahui kondisi pohon,” demikian Suyana.

Baca juga: Tertimpa pohon,seorang wisatawan di Kaliurang-Yogyakarta meninggal dunia

Baca juga: Ratusan pohon perindang ditambah di Yogyakarta

Baca juga: Hujan sebabkan pohon tumbang 62 titik di Yogyakarta