Bandung (ANTARA) - Ratusan mahasiswa kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis, untuk menuntut penyelesaian sejumlah persoalan kemanusiaan yang terjadi di Indonesia.
Seorang perwakilan massa yang merupakan Presiden Mahasiswa Universitas Telkom, Yusuf Sugiyarto menyampaikan bahwa saat ini mahasiswa menjadi satu-satunya oposisi pemerintah. Fungsi mahasiswa menurutnya sangat penting untuk mengawasi dan mengontrol pemerintah ditengah dinamika politik yang terjadi saat ini.
"Jangan lihat jumlah kita, tapi spirit kita sebagai mahasiswa. Hanya tinggal mahasiswa dan rakyat yang menjadi oposisi pemerintah," kata Yusuf.
Baca juga: Mahasiswa demo tuntut tetapkan tersangka penembakan mahasiswa UHO
Massa aksi tersebut berkumpul di depan Gedung Sate tepatnya di depan taman yang sedang mengalami renovasi. Massa berkumpul sekira pukul 15.00 WIB sambil menyaksikan orasi-orasi dan tampilan musikalisasi puisi yang dilakukan oleh beberapa perwakilan mahasiswa.
Mereka pun membawa poster serta spanduk besar yang bertuliskan tuntutannya kepada pemerintah.
Yusuf meminta agar pemerintah beserta aparat keamanan menghentikan tindakan represif kepada masyarakat. Selain itu ia juga meminta agar pemerintah mengusut penyebab kematian korban konflik di Papua.
"Kita menuntut pemerintah berpihak kepada rakyat. Kedua kita menuntut pemerintah menolak upaya pembungkaman aspirasi, mengentikan perlakuan represif terhadap rakyat, menuntut pengusutan kematian demonstran dan korban konflik Papua, penyelesaian masalah kedaulatan rakyat," kata dia.
Sementara aparat kepolisian terlihat berjaga dan mengawasi aksi yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut.
Baca juga: BEM SI akhiri aksi damai dengan Sumpah Mahasiswa Indonesia
Baca juga: Pimpinan MPR menyarankan demo mahasiswa usai pelantikan presiden
Ratusan mahasiswa kembali gelar aksi di depan Gedung Sate
17 Oktober 2019 17:33 WIB
Sejumlah mahasiswa melakukan aksi di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (17/10/2019). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: