Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT menekankan pentingnya kepercayaan investor dalam pembangunan infrastruktur, khususnya jalan tol.
"Menurut saya yang lebih penting adalah soal kepercayaan investor. Ketika kita bicara mengenai kepercayaan investor, kepercayaan investasi itu tumbuh di sektor jalan tol dan seperti kita ketahui pemerintah sudah membuat berbagai macam instrumen baik struktur pembiayaan maupun instrumen perizinan yang diharapkan bisa membantu rencana investasi pembangunan jalan tol untuk tahap kedua berikutnya, yang tidak berkurang melainkan bertambah cukup banyak pada periode kedua Presiden Joko Widodo," ujar Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit di Jakarta, Kamis.
Menurut Danang, dalam daftar rencana BPJT terdapat sekitar 2.500 sampai dengan 3.000 kilometer rencana pembangunan jalan tol yang tidak semuanya bisa dijalankan atau dibangun karena tergantung dengan prioritasnya.
Baca juga: Sembilan ruas tol diresmikan hingga akhir 2019
"Saya kira kepercayaan investor itu sangat penting karena masyarakat dan juga pengusaha mengetahui bahwa pemerintah itu hadir bersama-sama dengan mereka berinvestasi," katanya.
Kepala BPJT tersebut menjelaskan bahwa kalau melihat proyek strategis nasional, 75 persen prestasinya di jalan tol sudah tercapai. Jadi apa yang telah dicapai di sektor jalan tol ini diharapkan dapat menular ke sektor-sektor infrastruktur lainnya seperti kereta api, bandara, pelabuhan dan sebagainya.
"Dengan demikian infrastruktur-infrastruktur ini secara keseluruhan akan mampu menggerakkan perekonomian, apalagi kalau investasi tidak datang hanya dari Indonesia namun juga dari investasi asing langsung yang mampu membantu peningkatan ekonomi di atas lima persen," ujar Danang.
Selain menekankan pentingnya kepercayaan investor, Kepala BPJT itu juga mengatakan bahwa target pemerintah melalui rencana strategis dalam pembangunan infrastruktur jalan tol selama lima tahun terakhir sudah tercapai.
"Dari sisi panjang jalan tol, nanti pada akhir tahun ini akan bisa beroperasi 2.200 kilometer dan ini melampaui target pemerintah. Jadi pemerintah sudah menjalankan tugasnya, khususnya Kementerian PUPR dan BPJT yang telah bekerja keras untuk mencapai target-target dari Presiden Joko Widodo," kata Danang.
Sebelumnya berdasarkan data Kementerian PUPR, hingga akhir tahun 2019 panjang jalan beroperasi ditargetkan lebih kurang 1.500 kilometer atau melebihi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang ditetapkan sepanjang 1.000 kilometer.
Sedangkan pada kuartal II tahun 2020, dengan tantangan dalam pengadaan lahan, pembangunan jalan tol yang diselesaikan oleh Kementerian PUPR akan bertambah menjadi 1.852 kilometer.
Pembangunan jalan tol dalam lima tahun kedepan akan terus dilanjutkan dengan target sekitar 2.500 kilometer dengan perkiraan investasi Rp250-375 triliun. Dalam pembangunannya, pemerintah akan menggunakan pembiayaan dari investasi badan usaha maupun Kerjasama pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Baca juga: BPJT berharap permen "rest area" jalan tol terbit tahun ini
Baca juga: BPJT sebut sembilan ruas jalan tol akan diresmikan tahun ini
BPJT tekankan pentingnya kepercayaan investor di pembangunan jalan tol
17 Oktober 2019 16:10 WIB
Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit dalam acara diskusi di Jakarta, Kamis (17/10/2019). ANTARA/Aji Cakti/am.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: