Polisi lacak pembuang 119 peluru aktif di Yogyakarta
17 Oktober 2019 14:32 WIB
Kapolsek Ngampilan Kota Yogyakarta AKP Endro Wahyono saat ditemui di lokasi kejadian seusai proses evakuasi peluru di Yogyakarta, Kamis. (FOTO ANTARA/Luqman Hakim)
Yogyakarta (ANTARA) - Polisi masih berupaya melacak pelaku pembuangan sebanyak 119 butir peluru aktif di dalam saluran drainase di tepi Jalan KH Ahmad Dahlan, Kota Yogyakarta yang ditemukan oleh warga pada Kamis.
"Kita mencari siapa yang membuang," kata Kapolsek Ngampilan Kota Yogyakarta AKP Endro Wahyono saat ditemui di lokasi kejadian seusai proses evakuasi peluru.
Menurut Endro, aparat kepolisian telah melakukan pelacakan dengan mencari CCTV di sekitar lokasi. Meski demikian, CCTV yang diharapkan dapat memberikan petunjuk pelacakan itu hingga kini belum didapatkan.
Baca juga: Tim Gegana Polda DIY evakuasi 119 peluru aktif temuan warga
"Yang sedikit jauh, sedikit membantu juga tidak ditemukan (CCTV). Namun tetap kita upayakan mudah-mudahan ada titik terang karena kalau CCTV-nya ada akan sangat membantu," kata dia.
Sebanyak 119 peluru aktif yang telah berhasil dievakuasi Tim Penjinak Bom (Jibom) Sat Brimob Polda DIY diduga berjenis FN dengan kaliber 9 mm.
Menurut Endro, peluru jenis FN bukan peluru yang biasa digunakan untuk senjata aparat kepolisian. Pasalnya, kepolisian selama ini hanya menggunakan senjata api jenis revolver.
"FN itu senjatanya saudara kita. Polisi hanya revolver saja. Cuman yang membuang siapa kita tidak tahu," kata dia.
Peluru itu, kata dia, ditemukan oleh seorang pekerja penggali saluran air hujan atau drainase saat hendak mulai bekerja pada Kamis (17/10) pagi pukul 09.00 WIB dengan kondisi berserakan.
Ia mengatakan peluru itu belum lama diletakkan seseorang di lokasi sebab pada Rabu (16/10) malam hingga pukul 22.00 WIB, berdasarkan penuturan pekerja penggali drainase peluru itu belum ada.
"Jadi dipastikan sekitar tengah malam sampai pagi diletakkan di situ," kata Endro.
Baca juga: Kondisi wartawati Indonesia tertembak peluru karet di Hong Kong stabil
"Kita mencari siapa yang membuang," kata Kapolsek Ngampilan Kota Yogyakarta AKP Endro Wahyono saat ditemui di lokasi kejadian seusai proses evakuasi peluru.
Menurut Endro, aparat kepolisian telah melakukan pelacakan dengan mencari CCTV di sekitar lokasi. Meski demikian, CCTV yang diharapkan dapat memberikan petunjuk pelacakan itu hingga kini belum didapatkan.
Baca juga: Tim Gegana Polda DIY evakuasi 119 peluru aktif temuan warga
"Yang sedikit jauh, sedikit membantu juga tidak ditemukan (CCTV). Namun tetap kita upayakan mudah-mudahan ada titik terang karena kalau CCTV-nya ada akan sangat membantu," kata dia.
Sebanyak 119 peluru aktif yang telah berhasil dievakuasi Tim Penjinak Bom (Jibom) Sat Brimob Polda DIY diduga berjenis FN dengan kaliber 9 mm.
Menurut Endro, peluru jenis FN bukan peluru yang biasa digunakan untuk senjata aparat kepolisian. Pasalnya, kepolisian selama ini hanya menggunakan senjata api jenis revolver.
"FN itu senjatanya saudara kita. Polisi hanya revolver saja. Cuman yang membuang siapa kita tidak tahu," kata dia.
Peluru itu, kata dia, ditemukan oleh seorang pekerja penggali saluran air hujan atau drainase saat hendak mulai bekerja pada Kamis (17/10) pagi pukul 09.00 WIB dengan kondisi berserakan.
Ia mengatakan peluru itu belum lama diletakkan seseorang di lokasi sebab pada Rabu (16/10) malam hingga pukul 22.00 WIB, berdasarkan penuturan pekerja penggali drainase peluru itu belum ada.
"Jadi dipastikan sekitar tengah malam sampai pagi diletakkan di situ," kata Endro.
Baca juga: Kondisi wartawati Indonesia tertembak peluru karet di Hong Kong stabil
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: