Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Jusuf Kallamengatakan masjid bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, melainkan juga harus bermanfaat sebagai sarana penyebaran kebaikan dan perdamaian.

"Selama ini, selaku Ketua DMI, saya selalu anjurkan membangun masjid bukan hanya tempat ibadah, bukan hanya tempat sujud, tapi bagaimana masjid memakmurkan masyarakatnya dengan adanya ceramah, diskusi, pengajaran, tentang pendidikan," kata Wapres JK saat menghadiri groundbreaking pembangunan Masjid At-Tanwir di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Kamis.

Baca juga: Wapres: Sertifikasi halal kini lebih melibatkan para ahli
​​​​​​​
Sebagai salah satu negara dengan penduduk Islam terbanyak di dunia, keberadaan masjid di Indonesia seharusnya dapat menjadi tempat untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat.

"Kita memang harus mempengaruhi masjid yang lebih baik, mengajarkan kedamaian yang sejuk, yang baik, dan menggerakkan masyarakat kepada hal-hal positif seperti meningkatkan spirit masyarakat dalam ekonomi," jelasnya.

JK juga menyampaikan pentingnya kualitas dan penempatan pengeras suara atau sound system di lingkungan masjid-masjid yang ada di Indonesia. Menurutnya, 80 persen waktu umat Islam di masjid dihabiskan untuk mendengarkan dakwah, sehingga kualitas suara menjadi penting.

"Yang paling pokok di seluruh masjid itu sound system-nya, itu harus baik. Jangan dipasang sembarangan sehingga tidak mendengung. Ini saya berbicara sebagai Ketua DMI, bukan sebagai Wapres," tegasnya.

Baca juga: Wapres JK: Pemerintahan baru harus ada pengawasan dan keseimbangan

Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakanMasjid At-Tanwirdapat mendorong nilai-nilai spiritual, bersamaan dengan menjaga persatuan dan perdamaian seluruh masyarakat Indonesia.

Nashir juga berharap Muhammadiyah dapat menjadi pelopor untuk menciptakan masjid-masjid yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sarana penyebaran kebaikan dan perdamaian.

"Muhammadiyah akan mempelopori masjid yang multifungsi untuk kepentingan semua. Dengan semangat keberagaman yang tinggi, Muhammadiyah ingin mengawal agama yang harus mencerahkan hati nurani, pikiran dan tindakan," ujarnya.