Surabaya (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur mengumpul para pemegang kebijakan atau stakeholder di wilayah setempat untuk memacu ekonomi wilayah, dan meningkatkan mutu pelayanan serta pengembangan kawasan industri di Jawa Timur.

General Manager PT PLN (Persero) Jawa Timur Bob Saril di Surabaya, Rabu mengatakan, para stakeholder itu dikumpulkan dalam rangkaian Forum Grup Discussion (FGD) bertajuk "Sinergi untuk Akselerasi Pengembangan Kawasan Industri di Jawa Timur".

"Pertemuan ini sangat positif, dan bisa menjadikan Kawasan Industri di Jawa Timur tumbuh lebih cepat lagi. Mari kita bersinergi dan menjadikan forum ini sebagai media penyampaian kesulitan apa yang kita hadapi, semoga dapat produktif dan efektif sehingga mendapatkan manfaat dan dapat diteruskan kepada nilai-nilai yang perlu ditindaklanjuti," kata Bob, kepada wartawan.

Baca juga: PLN targetkan listriki Kepulauan Masalembu Madura pada 2020

Korwil Jatim Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI), Tony Herwanto yang ikut dalam pertemuan itu mengpresiasi upaya PLN Jatim dalam mensinergikan pihak-pihak di Jatim.

"Kami tidak dapat bekerja tanpa PLN, begitupun sebaliknya, untuk itu harapannya kami dapat mengatasi masalah bersama-sama, semoga dapat mendongkrak pertumbuhan investasi kawasan industri di Jawa Timur," katanya.

Ia mengatakan, listrik sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan keberlangsungan industri-industri. Melalui kegiatan ini permasalahan yang dapat menyebabkan mundurnya laju investasi, dapat diatasi dan dioptimalkan.

Baca juga: PLN Jatim siap terangi hutan Alas Purwo akhir Oktober 2019

"Kami juga membahas komponen lain seperti air, gas, dan minyak. Sehingga dapat menjadikan perekonomian di Jawa Timur lebih maju," tuturnya.

Sebelumnya, Tony menyebutkan saat ini kawasan industri di Jawa Timur terus mengalami pertumbuhan, dengan semakin banyaknya pengembang yang tertarik untuk membangun kawasan industri.

Ia mencatat, saat ini sudah ada sebelas kawasan industri di Jatim, seperti Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), dan Sidoarjo Industrial Estate Berbek (SIEB). Juga, Ngoro Industrial Park (NIP) di Mojokerto, Maspion Industrial Estate (MIE) di Gresik, dan Kawasan Industri Gresik (KIG).

Selain itu, ada Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) di Gresik, Kawasan Industri Tuban (KIT), dan Safe n Lock Industrial Park di Sidoarjo, dan terakhir di Sidoarjo Rangkah Industrial Estate (SiRIE) dan Industrial Estate Wira Jatim dengan total kawasan industri di Jatim seluruhnya 6.334 hektare.

"Kami optimistis, tidak lama lagi akan ada tambahan kawasan industri baru di Jatim. Kawasan baru tersebut diharapkan dapat meningkatkan kontribusi sektor manufaktur pada PDB Jatim. Juga, lebih mendorong pertumbuhan industri," katanya.