Depok (ANTARA) - Ketua Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Vokasi Universitas Indonesia (UI), Dyah Safitri menyatakan saat ini desa telah menjelma menjadi penggerak ekonomi nasional.

"Pemerintah pusat telah mengucurkan Dana Desa sebesar Rp187 triliun sejak 2015," kata Dyah di kampus UI Depok, Rabu.

Pada Tahun 2015 dana desa sebesar Rp20,7 triliun, 2016 menjadi Rp47 triliun, 2017 menjadi Rp50 triliun, tahun 2018 naik menjadi Rp60 triliun, dan pada 2019 ini Dana Desa naik menjadi Rp70 triliun ditambah Dana Kelurahan Rp3 triliun, sehingga keseluruhannya mencapai Rp73 triliun.

Berkat Dana Desa yang dikucurkan sejak 2015, di seluruh Tanah Air sejumlah infrastruktur desa terwujud.

Baca juga: Vokasi UI latih aparatur desa di Bogor

Seperti jalan desa sepanjang 191 ribu kilometer (km), 24 ribu Posyandu, 50 ribu PAUD, 8.900 pasar, 58 ribu irigasi hingga 4.100 embung yang terbangun karena dana desa.

Namun, lanjut Dyah tentu saja kucuran dana desa yang besar bagi tiap desa diangka miliaran tiap tahun membutuhkan dukungan kesiapan sumber daya manusia perangkat desa yang handal.

Apalagi, kata Dyah cita-cita good village governance dengan menciptakan pemerintahan desa yang bersih mengharuskan perangkat desa mendukung penciptaan sistem pengelolaan keuangan yang transparan sekaligus membangun tata kelola pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab.

Baca juga: Empat dosen Vokasi Humas UI mengajar di Malaysia

Untuk itu program pengmas Vokasi UI melibatkan dosen dari Program Studi Akuntansi, Administrasi Perkantoran, dan Manajemen Rekod dan Arsip Program Pendidikan Vokasi UI.

"Perlu ada bimbingan teknis yang lebih lanjut mengenai Siskeudes versi 2.0 sesuai dengan FGD (focus group discussion) yang kami lakukan agar pelaporan akuntansi berjalan semakin baik," jelasnya.

Pada program ini, aparatur desa juga mendapat pengetahuan tentang layanan prima serta pengarsipan yang handal. Materi tersebut sangat penting karena layanan prima aparat desa pada masyarakat menggunakan customer satisfaction feedback akan menjadi kunci dalam interaksi hubungan antara desa dengan masyarakatnya.

"Pengarsipan yang handal akan mempemudah aktivitas aparatur desa dalam mengelola dana desa maupun dalam melayani masyarakat," katanya.

Baca juga: Vokasi UI berdayakan masyarakat di Geopark Gunung Pongkor