Jakarta (ANTARA) - Konsumsi energi primer atau permintaan energi meningkat sebanyak 4,9 persen pada hasil review tahun 2018 oleh BP Stastical.

Data dari BP Stastical Review 2019 yang dihimpun Antara di Jakarta, Rabu menjelaskan bahwa meningkatnya permintaan energi primer tersebut disebabkan karena meningkatnya permintaan layanan transportasi.

Hal tersebut tercermin dari bertambahnya kebutuhan akan bahan bakar minyak, solar dan avtur. Selain itu penggunaan energi per kapita juga telah meningkat secara stabil dalm satu dekade terakhir.

Baca juga: Pertumbuhan konsumsi energi di Indonesia sangat tinggi

Walaupun permintaan energi meningkat pada 2018, namun hal tersebut didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil sebesar 5,2 persen pada tahun 2018, sedikit di bawah tingkat tahunan rata-rata 5,6 persen pada 2007-2017.

Minyak telah menyumbang peningkatan konsumsi energi primer sebesar 45 persen pada tahun 2018. Namun, sebaliknya produksi minyak menurun sebanyak 3,5 persen di 2018 di atas rata-rata penurunan selama 10 tahun terakhir yaitu, 1,5 persen.

Baca juga: Konferensi hari listrik bahas aplikasi penyimpanan energi

Kemudian untuk review batu bara pada tahun 2018 adalah peningkatan produksi yang bertambah sebesar 19 persen, atau jika dilihat dari penggunaan konsumsi batu bara tahun 2018 adalah sebanyak 62 Mtoe.

Dengan statistik peningkatan batu bara tersebut terdampak pula peningkatan pertumbuhan listrik dari tenaga batu bara yang cukup kuat, yaitu menyumbang 66 persen dari total peningkatan daya output 2018.