Pemerintah anugerahkan Primaduta Award kepada pembeli produk Indonesia
16 Oktober 2019 14:53 WIB
Para penerima penghargaan Primaduta Awards saat menerima piala penghargaan pada ajang Trade Expo Indonesia 2019 di Tangerang, Rabu (16/10/2019) . (ANTARA/ Sella Panduarsa Gareta)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan memberikan penghargaan Primaduta Award kepada 45 pembeli dari luar negeri yang berasal dari 31 negara, sebagai bentuk apresiasi kepada "buyers" yang secara berkesinambungan dan loyal membeli produk Indonesia dalam lima tahun terakhir.
“Pemberian penghargaan merupakan langkah strategis pemerintah untuk mengapresiasi buyer yang memiliki kontribusi dalam peningkatan volume perdagangan Indonesia. Diharapkan, buyer terus membina jaringan kerja sama dengan para eksportir Indonesia,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Dody Edward di Tangerang, Rabu.
Penghargaan diberikan secara langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pembukaan Trade Expo Indonesia di Indonesia Convention Exibition, Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten.
Penerima penghargaan ini dibagi dalam 7 kategori, yaitu kelompok pasar utama produk industri/manufaktur diberikan kepada 7 buyer, kelompok pasar utama produk UMKM diberikan kepada 8 buyer dan kelompok pasar potensial produk industri/manufaktur diberikan kepada 11 buyer.
Selanjutnya, kelompok pasar potensial produk UMKM diberikan kepada 10 buyer, kelompok pasar prospektif produk industri/ manufaktur diberikan kepada empat buyer, kelompok pasar prospektif produk UMKM diberikan kepada 1 buyer, dan penghargaan khusus untuk "challenging market" diberikan kepada empat buyer.
Penghargaan khusus untuk ‘challenging market’ diberikan sebagai apresiasi khusus kepada para buyer dan juga perwakilan Indonesia di negara-negara rawan dan berbahaya.
“Kategori ini diperlukan atas kontribusi dalam penggalangan kerja sama ekonomi dengan buyer di wilayah yang secara politik, ekonomi, sosial, keamanan dikategorikan rawan dan/atau berbahaya,” jelas Dody.
Tim juri Primaduta Award ini dipimpin Dody Edward selaku Dirjen PEN, di mana anggotanya terdiri atas dari para pejabat pemerintah dan profesional yang mewakili pemangku kepentingan.
Usulan penerima Primaduta Award kali ini sebanyak 303 buyer yang diajukan oleh 61 perwakilan Indonesia di luar negeri dari 52 negara.
Pengusulan buyer calon peserta dilakukan melalui validasi perwakilan Indonesia di luar negeri.
Kemudian datanya diverifikasi kembali oleh tim verifikasi yang terdiri dari Kemendag, Kemenkeu, serta Kemlu. Data yang telah terverifikasi disaring kembali berdasarkan konsistensi impor selama lima tahun berturut-turut dan memiliki tren serta kinerja nilai impor yang selalu meningkat.
Dody menyampaikan, dalam menghadapi persaingan pasar global yang semakin kompetitif dan agresif, kedekatan hubungan antara buyer dengan eksportir maupun perwakilan RI harus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan.
“Primaduta Award diharapkan dapat mempererat hubungan kerja sama yang telah terjalin yang pada akhirnya dapat berkontribusi bagi peningkatan perdagangan dan perekonomian nasional,” kata Dody.
Baca juga: Trade Expo Indonesia 2019 resmi dibuka
Baca juga: Industri tekstil agresif "jemput bola" maksimalkan ajang TEI 2019
Baca juga: Trade Expo Indonesia 2019 bidik transaksi 1,7 miliar dolar AS
“Pemberian penghargaan merupakan langkah strategis pemerintah untuk mengapresiasi buyer yang memiliki kontribusi dalam peningkatan volume perdagangan Indonesia. Diharapkan, buyer terus membina jaringan kerja sama dengan para eksportir Indonesia,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Dody Edward di Tangerang, Rabu.
Penghargaan diberikan secara langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pembukaan Trade Expo Indonesia di Indonesia Convention Exibition, Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten.
Penerima penghargaan ini dibagi dalam 7 kategori, yaitu kelompok pasar utama produk industri/manufaktur diberikan kepada 7 buyer, kelompok pasar utama produk UMKM diberikan kepada 8 buyer dan kelompok pasar potensial produk industri/manufaktur diberikan kepada 11 buyer.
Selanjutnya, kelompok pasar potensial produk UMKM diberikan kepada 10 buyer, kelompok pasar prospektif produk industri/ manufaktur diberikan kepada empat buyer, kelompok pasar prospektif produk UMKM diberikan kepada 1 buyer, dan penghargaan khusus untuk "challenging market" diberikan kepada empat buyer.
Penghargaan khusus untuk ‘challenging market’ diberikan sebagai apresiasi khusus kepada para buyer dan juga perwakilan Indonesia di negara-negara rawan dan berbahaya.
“Kategori ini diperlukan atas kontribusi dalam penggalangan kerja sama ekonomi dengan buyer di wilayah yang secara politik, ekonomi, sosial, keamanan dikategorikan rawan dan/atau berbahaya,” jelas Dody.
Tim juri Primaduta Award ini dipimpin Dody Edward selaku Dirjen PEN, di mana anggotanya terdiri atas dari para pejabat pemerintah dan profesional yang mewakili pemangku kepentingan.
Usulan penerima Primaduta Award kali ini sebanyak 303 buyer yang diajukan oleh 61 perwakilan Indonesia di luar negeri dari 52 negara.
Pengusulan buyer calon peserta dilakukan melalui validasi perwakilan Indonesia di luar negeri.
Kemudian datanya diverifikasi kembali oleh tim verifikasi yang terdiri dari Kemendag, Kemenkeu, serta Kemlu. Data yang telah terverifikasi disaring kembali berdasarkan konsistensi impor selama lima tahun berturut-turut dan memiliki tren serta kinerja nilai impor yang selalu meningkat.
Dody menyampaikan, dalam menghadapi persaingan pasar global yang semakin kompetitif dan agresif, kedekatan hubungan antara buyer dengan eksportir maupun perwakilan RI harus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan.
“Primaduta Award diharapkan dapat mempererat hubungan kerja sama yang telah terjalin yang pada akhirnya dapat berkontribusi bagi peningkatan perdagangan dan perekonomian nasional,” kata Dody.
Baca juga: Trade Expo Indonesia 2019 resmi dibuka
Baca juga: Industri tekstil agresif "jemput bola" maksimalkan ajang TEI 2019
Baca juga: Trade Expo Indonesia 2019 bidik transaksi 1,7 miliar dolar AS
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: