Cisarua, Bogor (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa wilayah Bogor, Jawa Barat belum memasuki musim hujan meski beberapa kali hujan deras terjadi hampir di sebagian wilayah Kota dan Kabupaten Bogor, seperti Selasa sore (15/10).
"Belum bisa dikatakan masuk musim hujan. Jadi jika suatu wilayah hujan baru tiga hari berturut turut belum bisa dikatakan sudah memasuki musim hujan," ujar Kepala Stasiun Meteorologi BMKG, Cisarua Bogor, Asep Firman Ilahi kepada Antara, Rabu.
Menurutnya, fenomena itu disebabkan adanya faktor regional yang menyebabkan hujan seperti adanya perlambatan angin di sekitar khatulistiwa sehingga menyebabkan arah atau belokan angin di sekitar Jawa Barat dan Banten.
"Karena itu, ada perlambatan angin di sekitar khatulistiwa membuat potensi pertumbuhan awan hujan menjadi tinggi," katanya.
Baca juga: Selasa, Jakarta tidak hujan tapi waspada banjir kiriman
Maka, menurut Asep hujan yang terjadi di sebagian wilayah Bogor ini bukan berarti tanda-tanda dari peralihan musim kemarau ke musim hujan.
Ia memberikan indikator peralihan musim, yakni terjadinya hujan secara berturut-turut selama 10 hari atau 1 dasarian.
"Kriteria memasuki musim hujan menurut versi BMKG adalah ditandai dengan keadaan hujan berturut-turut selama 1 dasarian, diikuti oleh 2 dasarian berikutnya," beber Asep.
Asep mengatakan, prakiraan dari Stasiun Meteorologi BMKG Citeko, wilayah Bogor akan memasuki musim hujan pada dasarian ketiga di Oktober. Tapi, menurutnya tidak menutup kemungkinan musim hujan tiba lebih awal.
Baca juga: Bogor sering hujan, Korem Suryakancana luncurkan rumah pengering
Seperti diketahui, hujan deras mengguyur sebagian wilayah Bogor pada Selasa sore. Curah hujan yang tinggi bahkan menelan korban jiwa seorang pengendara motor, di kawasan Yasmin Kota Bogor akibat tertimpa batang pohon saat hujan deras.
BMKG tegaskan Bogor belum memasuki musim hujan
16 Oktober 2019 08:12 WIB
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Citeko, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Asep Firman Ilahi. (M Fikri Setiawan)
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: