Pekerja profesional Indonesia lebih disukai Arab Saudi
15 Oktober 2019 20:01 WIB
Presiden Indonesia-Saudi Arabia Business Council (ISABC) Muhammad Hasan Gaido (kanan) dan Presiden of Saudi Arabia-Indonesia Business Council (SAIBC) Maher Al Nahdi (kiri) (Indriani)
Jakarta (ANTARA) - Presiden Indonesia-Saudi Arabia Business Council (ISABC) Muhammad Hasan Gaido mengatakan pekerja profesional Indonesia lebih disukai masyarakat di Arab Saudi.
"Peluang tenaga kerja profesional Indonesia untuk bekerja di Arab Saudi amat besar, karena kita jumlah populasinya juga besar dan juga sebagian besar Muslim. Bukan rasis, tapi kalau di Mekkah dan Madinah pekerjanya kan memang harus Muslim," ujar Hasan di Jakarta, Selasa.
Selain itu, jumlah jamah haji asal Indonesia juga paling banyak serta ada sedikitnya 1,3 juta masyarakat Indonesia yang umroh setiap tahunnya.
Baca juga: Astakira : Masih marak perusahaan berangkatan TKI
Dengan adanya tenaga kerja asal Indonesia, akan memudahkan jamaah haji maupun umroh dalam berkomunikasi.
Oleh karena itu, menurut dia perlu dipersiapkan tenaga profesional yang akan bekerja di Arab Saudi. Saat ini sudah ada beberapa perguruan tinggi bidang perhotelan yang bekerja sama dengan pihak hotel di Arab Saudi.
Selain peluang pekerja profesional, Hasan menyebutkan ada potensi bisnis yang besar yang bisa dilakukan pengusaha Indonesia dan Arab Saudi.
Salah satunya, yakni jamaah haji dan umroh asal Indonesia menggunakan produk asal Indonesia. Pada tahun ini, sudah mulai dilakukan ekspor patin dari Indonesia ke Arab Saudi untuk bahan pangan jamaah haji.
Baca juga: KJRI Jeddah minta perusahaan bayar gaji TKI
"Kami harap tidak hanya ikan dan makanan, tetapi juga fasilitas hotel seperti sabun dan handuk maupun transportasi seperti bus dan lain sebagainya dari Indonesia," jelas dia.
Ke depan, dia berharap semakin ekspor produk asal Indonesia ke Arab Saudi.
Presiden of Saudi Arabia-Indonesia Business Council (SAIBC) Maher Al Nahdi mendukung keinginan pengusaha Indonesia untuk mengekspor produk asal Indonesia.
"Kami akan memudahkan cara untuk membantu jamaah, pekerja dan pengusaha Indonesia di Arab Saudi," kata Maher.
Baca juga: Kemenlu komitmen perbaiki komunikasi dengan Arab Saudi
"Peluang tenaga kerja profesional Indonesia untuk bekerja di Arab Saudi amat besar, karena kita jumlah populasinya juga besar dan juga sebagian besar Muslim. Bukan rasis, tapi kalau di Mekkah dan Madinah pekerjanya kan memang harus Muslim," ujar Hasan di Jakarta, Selasa.
Selain itu, jumlah jamah haji asal Indonesia juga paling banyak serta ada sedikitnya 1,3 juta masyarakat Indonesia yang umroh setiap tahunnya.
Baca juga: Astakira : Masih marak perusahaan berangkatan TKI
Dengan adanya tenaga kerja asal Indonesia, akan memudahkan jamaah haji maupun umroh dalam berkomunikasi.
Oleh karena itu, menurut dia perlu dipersiapkan tenaga profesional yang akan bekerja di Arab Saudi. Saat ini sudah ada beberapa perguruan tinggi bidang perhotelan yang bekerja sama dengan pihak hotel di Arab Saudi.
Selain peluang pekerja profesional, Hasan menyebutkan ada potensi bisnis yang besar yang bisa dilakukan pengusaha Indonesia dan Arab Saudi.
Salah satunya, yakni jamaah haji dan umroh asal Indonesia menggunakan produk asal Indonesia. Pada tahun ini, sudah mulai dilakukan ekspor patin dari Indonesia ke Arab Saudi untuk bahan pangan jamaah haji.
Baca juga: KJRI Jeddah minta perusahaan bayar gaji TKI
"Kami harap tidak hanya ikan dan makanan, tetapi juga fasilitas hotel seperti sabun dan handuk maupun transportasi seperti bus dan lain sebagainya dari Indonesia," jelas dia.
Ke depan, dia berharap semakin ekspor produk asal Indonesia ke Arab Saudi.
Presiden of Saudi Arabia-Indonesia Business Council (SAIBC) Maher Al Nahdi mendukung keinginan pengusaha Indonesia untuk mengekspor produk asal Indonesia.
"Kami akan memudahkan cara untuk membantu jamaah, pekerja dan pengusaha Indonesia di Arab Saudi," kata Maher.
Baca juga: Kemenlu komitmen perbaiki komunikasi dengan Arab Saudi
Pewarta: Indriani
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019
Tags: