Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menjajaki peluang pengembangan pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) terampil ke Republik Ceko.


"Kita sudah sampaikan beberapa usulan kepada KBRI Praha dalam menjajaki peluang penempatan PMI ke Ceko," kata Sekretaris utama BNP2TKI Tatang Budie Utama Razak melalui rilis yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.


Dari informasi yang diperolehnya dari KBRI Praha, Pemerintah Republik Ceko berencana melakukan revitalisasi hubungan dan kerjasama dengan negara-negara Asia termasuk didalamnya mendorong pengiriman pekerja migran ke negara itu.


Pemerintah Ceko, katanya, telah menerapkan aturan bagi pekerja asing yaitu harus bekerja minimal enam bulan di pengguna yang pertama dan pekerja tidak boleh pindah antaragensi.


Menanggapi hal itu, BNP2TKI memberikan sejumlah usulan ke KBRI Praha untuk ditindaklanjuti. Pertama, kebutuhan data secara akurat memuat sektor ketenagakerjaan yang dibuka untuk tenaga kerja asing.


Kedua, manfaat apa saja yang akan didapatkan oleh para PMI selama bekerja di luar negeri. Selanjutnya, untuk merealisasikan hal tersebut perlu adanya komunikasi intensif dengan para pemangku kepentingan baik di Ceko maupun di Indonesia.


Dalam kunjungan kerjanya ke Ceko, Tatang melakukan serangkaian pertemuan dengan Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Musurifun La Jawa, dan dua perusahaan atau agensi yang berminat mendatangkan pekerja asal Indonesia.


Dari pertemuan tersebut tiga perusahaan atau agensi yaitu Karel Chlumec (Daha Real), Michael Paul (IKS Miro) dan Miroslav Hovezak (Epic Diamonds) tertarik mendatangkan PMI.


"Beberapa isu penting mengemuka dalam pertemuan tersebut dimana terdapat kebijakan Pemerintah Republik Ceko dalam pemberian jumlah kuota pekerja asing untuk Indonesia yang hanya 75 pekerja per tahun," katanya.


Agensi-agensi tersebut menyampaikan beberapa peluang kerja di sektor jabatan di antaranya perawat rumah sakit, kontruksi, teknisi, kesejahteraan pekerja dan lain sebagainya.


Secara umum, selama ini Pemerintah Ceko belum mengetahui secara lengkap profil pekerja asal Tanah Air. Padahal, Indonesia memiliki banyak PMI profesional dan terampil.


"Terlebih lagi Indonesia saat ini memfokuskan penempatan PMI keluar negeri yang berkualitas, dengan gaji dan fasilitas memadai sesuai dengan standar di negara tujuan penempatan," katanya.