Jakarta (ANTARA) - Lahan terbatas di rumah susun (rusun) warga KS Tubun, Palmerah, Jakarta Barat diolah menjadi kebun sayur hidroponik yang menghasilkan sayur mayur seperti sawi, selada, dan pakcoi.

Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi menyebut pengolahan kebun hidroponik beserta sumber daya manusia dan pelatihan warga merupakan program yang diinisiasi perusahaan perbankan Bank DKI.

"Hanya dengan lahan yang terbatas, Bank DKI membantu menghidupkan tanaman, sayuran melalui hidroponik. Bersyukur nih dibantu," ujar Rustam di Jakarta, Selasa.

Rustam mengapresiasi usaha Bank DKI membuat kebun hidroponik untuk warga rusun di Jakarta, sebab menurutnya itu bukan usaha yang mudah untuk membuat program tersebut berkelanjutan.

Ia mengharapkan pengembangan kebun hidroponik di rusun KS Tubun bisa dikembangkan ke rusun-rusun lainnya di Jakarta Barat, serta tempat lainnya seperti kantor kelurahan dan kecamatan.

"Supaya apa? supaya masyarakat Jakarta Barat paling tidak memproduksi, mengkonsumsi sayuran yang dibuat sendiri," ujar dia.

Di kesempatan yang sama, Direktur Bank DKI Zainuddin Mappa mengharapkan warga rusun dapat menjadi pengusaha hidroponik, yang nantinya mendapat pembiayaan modal dari Bank DKI.

"Kami mengharapkan untuk ke depannya lahir di masyarakat ini menjadi pengusaha hidroponik yang kami bisa biayai. Sehingga kebutuhan sayur mayur DKI bisa terpenuhi, sekaligus pengendalian harga sayur mayur dengan hanya memanfaatkan lahan kosong," ujar Zainuddin.

Baca juga: Setiaji warga Natar manfaatkan loteng untuk kebun sayuran hidroponik

Baca juga: Petani hidroponik"zaman now" beromzet miliaran rupiah

Baca juga: Ini dia, sosok petani kota yang akan terbang ke Jepang!


Warga rusun KS Tubun mendapatkan pelatihan dan bimbingan langsung dalam kegiatan tersebut untuk bercocok tanam dan mengolah kebun hidroponik.

Sebanyak 300 tanaman sawi dan pok coy ditanam dalam kebun hidroponik tersebut. Warga juga mendapatkan bibit tanaman selada, bayam merah dan bayam hijau.