Kemendag dorong peningkatan ekspor dekorasi rumah ke Belanda
15 Oktober 2019 12:35 WIB
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan dan Center for Promotion of Imports from Developing Countries/CBI) Belanda di Kementerian Perdagangan Jakarta, Selasa (15/10/2019). ANTARA/Mentari Dwi Gayati/aa.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan mendorong peningkatan ekspor produk dekorasi rumah (home decoration) ke Belanda sebagai negara hub atau pembuka akses pasar ekspor ke negara-negara Eropa.
Peningkatan ekspor tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan dan Pusat Promosi Produk Impor atau (Center for Promotion of Imports from Developing Countries/CBI) Belanda.
"MoU ini akan memperkuat lingkungan bisnis yang positif, mengembangkan hubungan perdagangan dan kesempatan menjalin bisnis, termasuk memperkuat perdagangan produk dekorasi Indonesia ke pasar Eropa," kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Dody Edward pada penandatanganan MoU dengan CBI Belanda di Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Selasa.
Dody menjelaskan bahwa proyek peningkatan ekspor dengan CBI Belanda ini akan dilakukan sampai lima tahun mendatang atau periode 2019--2024 dengan nilai kerja sama mencapai 2,5 juta euro atau setara Rp40 miliar.
Melalui kerja sama ini, usaha kecil dan menengah (UKM) terutama yang bergerak pada produk dekorasi rumah dapat meningkatkan kapasitas pemasarannya. Proyek kerja sama dengan CBI Belanda akan memfasilitasi UKM mulai dari pelatihan, pendampingan hingga promosi dagang.
Baca juga: Staf Khusus: Presiden ingin kinerja perdagangan diperbaiki
Dalam promosi dagang tersebut, pelaku UKM nantinya akan mengikuti berbagai pameran dan dipertemukan dengan para pembeli (buyer) di Belanda untuk melakukan penjualan (B2B).
"Pelatihan tentunya bisa melihat bagaimana tren pasar, sertifikasi yang dipenuhi seperti apa, terutama karena ini era digital, mereka juga diberikan pengetahuan tentang e-commerce," kata Dody.
Menurut Dody, UKM yang bergerak di sektor dekorasi rumah berpotensi memiliki daya saing dan peluang untuk meningkatkan pemasarannya, apalagi Indonesia menjadi negara eksportir terbesar untuk komoditas tersebut di pasar Belanda.
Dalam kesempatan yang sama, Managing Director CBI Belanda Hans Obdeijn berharap setelah perjanjian ini selesai dalam lima tahun mendatang, Indonesia sudah dapat melakukan penetrasi pasar di Eropa secara mandiri.
Ada pun jumlah UKM yang telah mengikuti program pelatihan dari CBI Belanda ini ada 11 UKM yang siap untuk melakukan ekspor produk dekorasi rumah. Dengan berlanjutnya program kerja sama ini, setidaknya ada 90 UKM yang mendaftar dan akan mengikuti proses seleksi oleh CBI Belanda.
Baca juga: Darmin katakan peningkatan kinerja ekspor melalui simplifikasi dan efisiensi
Peningkatan ekspor tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan dan Pusat Promosi Produk Impor atau (Center for Promotion of Imports from Developing Countries/CBI) Belanda.
"MoU ini akan memperkuat lingkungan bisnis yang positif, mengembangkan hubungan perdagangan dan kesempatan menjalin bisnis, termasuk memperkuat perdagangan produk dekorasi Indonesia ke pasar Eropa," kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Dody Edward pada penandatanganan MoU dengan CBI Belanda di Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Selasa.
Dody menjelaskan bahwa proyek peningkatan ekspor dengan CBI Belanda ini akan dilakukan sampai lima tahun mendatang atau periode 2019--2024 dengan nilai kerja sama mencapai 2,5 juta euro atau setara Rp40 miliar.
Melalui kerja sama ini, usaha kecil dan menengah (UKM) terutama yang bergerak pada produk dekorasi rumah dapat meningkatkan kapasitas pemasarannya. Proyek kerja sama dengan CBI Belanda akan memfasilitasi UKM mulai dari pelatihan, pendampingan hingga promosi dagang.
Baca juga: Staf Khusus: Presiden ingin kinerja perdagangan diperbaiki
Dalam promosi dagang tersebut, pelaku UKM nantinya akan mengikuti berbagai pameran dan dipertemukan dengan para pembeli (buyer) di Belanda untuk melakukan penjualan (B2B).
"Pelatihan tentunya bisa melihat bagaimana tren pasar, sertifikasi yang dipenuhi seperti apa, terutama karena ini era digital, mereka juga diberikan pengetahuan tentang e-commerce," kata Dody.
Menurut Dody, UKM yang bergerak di sektor dekorasi rumah berpotensi memiliki daya saing dan peluang untuk meningkatkan pemasarannya, apalagi Indonesia menjadi negara eksportir terbesar untuk komoditas tersebut di pasar Belanda.
Dalam kesempatan yang sama, Managing Director CBI Belanda Hans Obdeijn berharap setelah perjanjian ini selesai dalam lima tahun mendatang, Indonesia sudah dapat melakukan penetrasi pasar di Eropa secara mandiri.
Ada pun jumlah UKM yang telah mengikuti program pelatihan dari CBI Belanda ini ada 11 UKM yang siap untuk melakukan ekspor produk dekorasi rumah. Dengan berlanjutnya program kerja sama ini, setidaknya ada 90 UKM yang mendaftar dan akan mengikuti proses seleksi oleh CBI Belanda.
Baca juga: Darmin katakan peningkatan kinerja ekspor melalui simplifikasi dan efisiensi
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: