Teheran (ANTARA) - Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan serangan Turki terhadap wilayah Suriah tak bisa diterima dan merusak kestabilan keamanan di wilayah tersebut.

Selama suatu taklimat pada Senin (14/10), Rouhani menyeru Turki agar menghentikan serangannya, dan menegaskan bahwa setiap orang harus menghormati kedaulatan dan persatuan Suriah.

Ia juga menyerukan dipeliharanya jalur Astana dengan cara terbaik guna menemukan penyelesaian politik bagi krisis di Suriah, demikian dilaporkan laporan surat kabar Suriah, SANA.

Sementara itu, Ketua Dewan Syura Iran Ali Larijani kembali menegaskan penyelesaian politik perlu dipertahankan dalam menangani krisis di Suriah.

Dalam pertemuan dengan Ketua Parlemen Aljazair Suleiman Shanin di Ibu Kota Serbia, Beograd, di sisi Sidang Ke-141 Uni Antar-Parlemen (IPU), Larijani mengatakan Iran sejak awal krisis di Suriah dan perang di Yaman telah menyarankan dialog politik. Tapi, sebagian negara berkeras untuk melanjutkan perang.

Ketua Parlemen Aljazair itu menegaskan dukungan negaranya bagi kedaulatan, kemerdekaan dan keutuhan wilayah Suriah dan Yaman.

Ia menegaskan menolak campur tangan militer di negara lain, dan menggarisbawahi dialog perlu dipertahankan dan meletakkan dasar bagi keamanan dan kestabilan di wilayah tersebut.

Sumber: SANA Agency

Baca juga: Iran tawarkan diri jadi mediator Turki - Kurdi Suriah

Baca juga: 14 Orang tewas akibat serangan Turki di Kota Ras al Ain Suriah

Baca juga: Presiden Iran berada di Turki untuk bicarakan Suriah, masalah regional

Indonesia-Iran Perkuat Kerja Sama