Tokyo (ANTARA) - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Selasa mengatakan bahwa pusat evakuasi harus melayani semua korban bencana, setelah dua tunawisma ditolak masuk pada akhir pekan di Tokyo, saat ibu kota Jepang menghadapi Badai Hagibis.
"Pusat evakuasi harus mengizinkan siapa pun yang datang untuk mengungsi," kata Abe di parlemen. "Kami akan menyelidiki faktanya dan mengambil langkah yang tepat."
Staf di salah satu pusat evakuasi di distrik Taito Tokyo, pada Sabtu mengusir dua tunawisma lantaran tidak memilik alamat, kata petugas kepada Reuters. Staf itu mengatakan kepada mereka bahwa penampungan itu hanya untuk warga distrik setempat.
"Kami akan mempertimbangkan cara untuk membantu orang-orang yang tidak memiliki alamat dalam situasi ini, dengan melihat sejumlah kasus pemerintah daerah lainnya dan dengan membuat rencana lainnya," kata juru bicara distrik Taito, Shunsuke Tabata.
Sumber: Reuters
Baca juga: Jepang bakal dihantam hujan terdahsyat dalam 60 tahun terakhir
Baca juga: Badai kencang mendekat, Jepang imbau ratusan ribu warga mengungsi
Baca juga: Lima pelaut China tewas akibat badai Hagibis di Jepang
PM Jepang: Pusat pengungsian harus melayani semua korban bencana
15 Oktober 2019 11:14 WIB
Seorang perempuan menangis usai dievakuasi dari lokasi banjir akibat Topan Hagibis di Kota Marumori, Prefekture Miyagi, Jepang, Senin (14/10/2019) (ANTARA FOTO/KYODO/via REUTERS/wsj.)
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: