Sanur, Bali (ANTARA) - Pelatih tim nasional Indonesia Simon McMenemy mengatakan dirinya merasakan tekanan di timnas Indonesia sejak menyetujui kontrak untuk menangani skuat berjuluk Garuda yang disodorkan oleh PSSI.

“Tidak mudah mewakili lebih dari 250 juta penduduk Indonesia. Jadi setelah tanda tangan kontrak, pasti ada tekanan,” ujar Simon di Sanur, Bali, Senin.

Pelatih asal Skotlandia itu menganggap bahwa tekanan tidak timbul karena tiga kekalahan beruntun di Grup G Kualifikasi Piala Dunia tahun 2022 zona Asia.

Baca juga: Stefano Lilipaly jadikan AFF 2016 motivasi taklukkan Vietnam

Baca juga: Pelatih Vietnam lebih suka hadapi Indonesia di Jakarta


Menurut Simon, menjadi pelatih timnas Indonesia tidak pernah gampang. Harapan masyarakat untuk skuat berjuluk Garuda begitu tinggi, sehingga tidak jarang pelatih menjadi ‘sasaran tembak’ ketika performa timnas tidak maksimal.

“Kalau menang mereka bilang saya pelatih bagus. Seandainya tidak, penilaian sebaliknya. Jika pekerjaan ini mudah, Indonesia sudah juara Piala AFF sejak dahulu,” kata dia.

Yang penting saat ini, Simon melanjutkan, tim nasional Indonesia dalam kondisi siap tempur dan kompak untuk mengalahkan Vietnam dalam laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, Selasa (15/10).

Baca juga: Simon: timnas Indonesia jangan terbuai rekor positif atas Vietnam

Timnas Indonesia membutuhkan tiga angka di laga kontra Vietnam yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (15/10), mulai pukul 18.30 WIB, demi menjaga peluang lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Sebab, saat ini Alberto Goncalves dan kawan-kawan masih berada di posisi terakhir atau kelima Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia dengan nol poin dari tiga pertandingan.

“Saya percaya kepada tim dan tim percaya kepada saya. Pertandingan besok menjadi pembuktian bagi kami meski memang tidak akan mudah,” tutur Simon.

Simon McMenemy dikontrak oleh PSSI untuk menangani timnas Indonesia selama dua tahun sejak tahun 2018.

Pelatih yang membawa klub Bhayangkara FC juara Liga 1 Indonesia tahun 2017 tersebut sejatinya memiliki target utama membawa Indonesia juara Piala AFF 2020 dan bertengger di peringkat 120 besar FIFA.