Kualifikasi Piala Dunia 2022
Stefano Lilipaly jadikan AFF 2016 motivasi taklukkan Vietnam
14 Oktober 2019 19:53 WIB
Pelatih timnas Indonesia Simon McMenemy (kanan) dan pemain timnas Indonesia Stefano Lilipaly (tengah) memberikan keterangan kepada media di Sanur, Bali, Senin (14/10/2019), sebelum laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia kontra Vietnam. Pertandingan itu berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (15/10). (Michael Siahaan)
Sanur, Bali (ANTARA) - Gelandang serang tim nasional Indonesia Stefano Lilipaly menjadikan Piala AFF 2016 sebagai motivasi untuk menaklukkan Vietnam dalam laga lanjutan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, Selasa (15/10).
“Ketika itu, kami berhasil menaklukkan Vietnam di laga yang tidak mudah, karena kedua tim sama-sama ingin menang,” ujar Lilipaly dalam konferensi pers sebelum laga kontra Vietnam di Sanur, Bali, Senin.
Pertandingan Indonesia versus Vietnam tersaji di semifinal Piala AFF 2016. Di leg pertama yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Indonesia unggul 2-1.
Di leg kedua yang berlangsung di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Indonesia harus melewati babak tambahan setelah di waktu normal 2x45 menit Vietnam unggul 2-1.
Dalam waktu ekstra itulah Indonesia berhasil melesakkan gol penyama kedudukan melalui penalti Manahati Lestusen. Skor imbang 2-2 membuat Indonesia melaju ke final.
“Saat itu Vietnam juga tim yang berkualitas baik, tetapi kami berhasil mencuri gol kemenangan,” tutur Lilipaly.
Pemain berusia 29 tahun itu pun berharap semangat serupa dapat ditunjukkan Indonesia kala bersua Vietnam di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (15/10), mulai pukul 18.30 WIB.
Kemenangan dari laga itu sangat dibutuhkan Indonesia agar peluang untuk lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 dapat terus menyala.
Sebab, saat ini skuat berjuluk Garuda berada di peringkat terakhir atau kelima klasemen Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia dengan nol poin dari tiga laga.
“Semoga kami bisa bangkit dan meraih kemenangan pertama di kualifikasi ini. Apalagi kami bermain di rumah sendiri,” kata pemain yang akrab disapa Fano itu.
“Ketika itu, kami berhasil menaklukkan Vietnam di laga yang tidak mudah, karena kedua tim sama-sama ingin menang,” ujar Lilipaly dalam konferensi pers sebelum laga kontra Vietnam di Sanur, Bali, Senin.
Pertandingan Indonesia versus Vietnam tersaji di semifinal Piala AFF 2016. Di leg pertama yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Indonesia unggul 2-1.
Di leg kedua yang berlangsung di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Indonesia harus melewati babak tambahan setelah di waktu normal 2x45 menit Vietnam unggul 2-1.
Dalam waktu ekstra itulah Indonesia berhasil melesakkan gol penyama kedudukan melalui penalti Manahati Lestusen. Skor imbang 2-2 membuat Indonesia melaju ke final.
“Saat itu Vietnam juga tim yang berkualitas baik, tetapi kami berhasil mencuri gol kemenangan,” tutur Lilipaly.
Pemain berusia 29 tahun itu pun berharap semangat serupa dapat ditunjukkan Indonesia kala bersua Vietnam di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (15/10), mulai pukul 18.30 WIB.
Kemenangan dari laga itu sangat dibutuhkan Indonesia agar peluang untuk lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 dapat terus menyala.
Sebab, saat ini skuat berjuluk Garuda berada di peringkat terakhir atau kelima klasemen Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia dengan nol poin dari tiga laga.
“Semoga kami bisa bangkit dan meraih kemenangan pertama di kualifikasi ini. Apalagi kami bermain di rumah sendiri,” kata pemain yang akrab disapa Fano itu.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: