Kecintaan perempuan asal Semarang, Jawa Tengah, itu pada aksesori dilatarbelakangi koleksi bajunya yang sebagian besar berwarna gelap, seperti biru tua atau hitam.
Warna gelap disebutnya sebagai warna paling aman untuk melaksanakan tugasnya sebagai diplomat, yang mengharuskannya melakukan banyak pertemuan dan menghadiri acara resmi.
“Baju saya hampir semua hitam, karena itu harus ada statement yang membuat hitam menjadi tidak dark and plain. Itulah fungsi aksesori bagi saya,” ungkap Retno dalam wawancara khusus dengan ANTARA di kantor Kemlu, Jakarta, Senin.
Menlu perempuan pertama Indonesia itu menuturkan kegemarannya mengoleksi aksesori, terutama yang berbentuk unik dan asli Indonesia seperti mutiara dari Lombok.
“The Essentials” Koper kecil, kemeja putih, blazer, sepatu rapih dan kets, topi, scarf/syal, tas selempang, bros, kalung dan anting, water tumbler, crease remover dan vitamin C ???????????????????????????? . Inilah beberapa item yang menjadi andalan atau “essential items” saya ketika travelling untuk berbagai pertemuan di dalam dan luar negeri . Had fun sharing some tips and tricks on fashion and travel with #cnnindonesia ???? tip no 1: accesorize!! Hope it was useful ????
A post shared by Retno Marsudi (@retno_marsudi) on
Retno, yang kerap tampil modis dengan padu padan busana yang cocok, mengaku selalu menyempatkan waktu pada malam hari sebelum tidur untuk menyiapkan baju dan aksesori yang akan ia kenakan keesokan harinya.
“Saya memang suka (fesyen), dalam artian saya tidak mau monoton (dalam berbusana),” ujar mantan Duta Besar RI untuk Belanda itu.
Baca juga: Sidang Tahunan MPR, Menkeu Sri Mulyani kenakan kebaya hijau
Baca juga: Ini yang dipelajari mahasiswa sekolah mode Italia tentang Indonesia