Makassar (ANTARA) - Salah seorang Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan Jaya Hartawan dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Mega Buana, Palopo, Senin.

Kabar duka tersebut disampaikan rekan sekantornya, Iswandi Ismail saat dikonfirmasi wartawan dari Makassar terkait informasi meninggalnya Jaya Hartawan karena sakit.

"Jenazah sudah ada di rumah duka, di rumah saudaranya RSS Balandai, Palopo. Rencananya, dimakamkan usai Shalat Ashar," ujar Iswandi.

Ia menuturkan, pria disapa akrab Jaya itu mendatangi rumah sakit menggunakan ojek karena merasa dadanya sesak dan agak sulit bernafas.

"Dia (almarhum) pergi sendiri dengan naik ojek ke rumah sakit karena merasa sakit di bagian dada pagi tadi," tuturnya

Berdasarkan keterangan dokter Rumah Sakit Umum Mega Buana, Riska, mengatakan, Jaya langsung dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) untuk mendapat perawatan intensif.

"Sempat tadi pagi diperiksa selama lima menit di ruangan UGD, ia sempat mengatakan dadanya sakit dan sudah dirasakan tiga hari. Saat diperiksa, tapi tidak bisa diselamatkan selanjutnya meninggal, kemungkinan serangan jantung," katanya.

Sebelum meninggal, almarhum sempat mengunggah status dirinya malam tadi di media sosial Instagram dengan menyebut "rampungkan laporan" bahkan dia merekam sendiri dirinya saat berada di kantornya.

Jaya Hartawan juga diketahui pernah menjadi wartawan televisi Transmedia dan dikenal luas di kalangan wartawan karena mudah bergaul dan sangat baik di mata rekan-rekannya.

Setelah terpilih menjadi Komisioner KPU Palopo, almarhum meninggalkan profesinya dan fokus pada pelaksanaan Pemilu 2019.