PKK Sulsel rancang perpustakaan lintas generasi
14 Oktober 2019 15:53 WIB
Ketua PKK Lies F Nurdin resmi dinobatkan sebagai Bunda Baca Provinsi Sulawesi Selatan oleh Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Muh Syarif Bando di Makassar, Senin,(14/10/2019). ANTARA/Humas Pemprov Sulsel
Makassar (ANTARA) - Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan sedang merancang perpustakaan yang bisa menarik dan meningkatkan minat baca kaum ibu dan anak, difabel hingga warga lanjut usia.
Ketua TP PKK Sulsel, Lies F Nurdin menyebutkan rancangan perpustakaan lintas generasi itu, disela penobatan dirinya sebagai Bunda Baca Provinsi Sulawesi Selatan oleh Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Muh Syarif Bando di Makassar, Senin.
"Insya Allah tahun depan akan terbentuk Perpustakaan ibu dan anak, serta disabilitas dan lansia di samping Mall Ratu Indah, Makassar. Tahun depan juga kita mendapat bantuan dari pusat untuk pembuatan perpustakaan serupa di tujuh kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Selatan," ucapnya.
Setelah resmi dilantik, Istri Gubernur Nurdin Abdullah itu mengaku sudah siap dengan berbagai program-program yang akan ia jalankan demi meningkatkan kesadaran minat membaca masyarakat Sulawesi Selatan.
Baca juga: Perpustakaan di Kalteng gunakan pendekatan inklusi sosial
"Iya setelah dilantik hari ini menjadi Bunda Baca Provinsi Sulawesi Selatan, saya kira ini amanah yang berat ya tetapi berkahnya besar. Jadi harus dijalankan dengan baik," katanya.
"Langkah yang kita ambil ke depan yaitu kita sudah membuat beberapa Perpustakaan Lorong. Sementara ini di kota Makassar dahulu, karena memang Makassar merupakan kota madya yang menjadi pintu dan gambaran Sulsel,"lanjut dia.
Ia menjelaskan, untuk tahun ini akan membuat 10 Perpustakaan Lorong yang merupakan bantuan dari PT Askrindo.
"Insya Allah tahun depan kita membuat lagi Perpustakaan Lorong dengan bantuan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Sulsel," sebut Lies.
Dengan adanya Perpustakaan Lorong, diharapkan dapat lebih mendekatkan masyarakat dengan buku. Mulai dari anak-anak hingga orang tua, nantinya diharapkan bisa gemar membaca buku dan mengurangi adiktif terhadap gadget.
Selain Perpustakaan Lorong, Lies bersama stakeholder terkait juga sudah merancang sebuah perpustakaan untuk ibu dan anak, serta disabilitas dan lansia untuk lebih menunjang minat baca masyarakat.
Baca juga: Sekolah di Kotabaru canangkan perpustakaan hijau
Pada momen ini Lies juga berkesempatan untuk berkunjung ke stand-stand pameran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten/ Kota yang ada di Sulawesi Selatan.
"Alhamdulillah stand-standnya banyak berisikan karta penulis lokal. Hal itu sangat menggembirakan bagi saya, karena merekalah yang tahu apa yang harus mereka bicarakan tentang daerahnya," katanya.
Lies pun menambahkan bahwa ia ingin sekali bisa bertemu dengan penulis-penulis lokal untuk meminta mereka membuatkan buku-buku yang membangun karakter, moral dan sopan-santun untuk anak-anak.
Pentingnya peran perpustakaan di antara masyarakat juga disampaikan oleh Muh. Syarif Bando selaku Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
"Perpustakaan hadir sebagai urusan wajib mendasar di setiap Kabupaten/ Kota. Saya lihat semua Perpustakaan di Sulawesi Selatan sudah mulai berkembang. Insya Allah komitmen kita untuk bagaimana mengelola perpustakaan secara bertransformasi bisa diwujudkan sesuai dengan visi dan misi Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan," ujar Syarif Bando.
Baca juga: Perpustakaan harus merespons perkembangan zaman, sebut akademisi
Ketua TP PKK Sulsel, Lies F Nurdin menyebutkan rancangan perpustakaan lintas generasi itu, disela penobatan dirinya sebagai Bunda Baca Provinsi Sulawesi Selatan oleh Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Muh Syarif Bando di Makassar, Senin.
"Insya Allah tahun depan akan terbentuk Perpustakaan ibu dan anak, serta disabilitas dan lansia di samping Mall Ratu Indah, Makassar. Tahun depan juga kita mendapat bantuan dari pusat untuk pembuatan perpustakaan serupa di tujuh kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Selatan," ucapnya.
Setelah resmi dilantik, Istri Gubernur Nurdin Abdullah itu mengaku sudah siap dengan berbagai program-program yang akan ia jalankan demi meningkatkan kesadaran minat membaca masyarakat Sulawesi Selatan.
Baca juga: Perpustakaan di Kalteng gunakan pendekatan inklusi sosial
"Iya setelah dilantik hari ini menjadi Bunda Baca Provinsi Sulawesi Selatan, saya kira ini amanah yang berat ya tetapi berkahnya besar. Jadi harus dijalankan dengan baik," katanya.
"Langkah yang kita ambil ke depan yaitu kita sudah membuat beberapa Perpustakaan Lorong. Sementara ini di kota Makassar dahulu, karena memang Makassar merupakan kota madya yang menjadi pintu dan gambaran Sulsel,"lanjut dia.
Ia menjelaskan, untuk tahun ini akan membuat 10 Perpustakaan Lorong yang merupakan bantuan dari PT Askrindo.
"Insya Allah tahun depan kita membuat lagi Perpustakaan Lorong dengan bantuan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Sulsel," sebut Lies.
Dengan adanya Perpustakaan Lorong, diharapkan dapat lebih mendekatkan masyarakat dengan buku. Mulai dari anak-anak hingga orang tua, nantinya diharapkan bisa gemar membaca buku dan mengurangi adiktif terhadap gadget.
Selain Perpustakaan Lorong, Lies bersama stakeholder terkait juga sudah merancang sebuah perpustakaan untuk ibu dan anak, serta disabilitas dan lansia untuk lebih menunjang minat baca masyarakat.
Baca juga: Sekolah di Kotabaru canangkan perpustakaan hijau
Pada momen ini Lies juga berkesempatan untuk berkunjung ke stand-stand pameran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten/ Kota yang ada di Sulawesi Selatan.
"Alhamdulillah stand-standnya banyak berisikan karta penulis lokal. Hal itu sangat menggembirakan bagi saya, karena merekalah yang tahu apa yang harus mereka bicarakan tentang daerahnya," katanya.
Lies pun menambahkan bahwa ia ingin sekali bisa bertemu dengan penulis-penulis lokal untuk meminta mereka membuatkan buku-buku yang membangun karakter, moral dan sopan-santun untuk anak-anak.
Pentingnya peran perpustakaan di antara masyarakat juga disampaikan oleh Muh. Syarif Bando selaku Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
"Perpustakaan hadir sebagai urusan wajib mendasar di setiap Kabupaten/ Kota. Saya lihat semua Perpustakaan di Sulawesi Selatan sudah mulai berkembang. Insya Allah komitmen kita untuk bagaimana mengelola perpustakaan secara bertransformasi bisa diwujudkan sesuai dengan visi dan misi Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan," ujar Syarif Bando.
Baca juga: Perpustakaan harus merespons perkembangan zaman, sebut akademisi
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: