LIPI tekankan peran penting keluarga dalam penyiapan SDM
14 Oktober 2019 12:47 WIB
Kepala LIPI Laksana Tri Handoko (kanan) menekankan pentingnya penguatan keluarga dalam penyiapan SDM berkualitas yang dibutuhkan untuk memanfaatkan bonus demografi Indonesia. (ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko menekankan peran penting keluarga dalam penyiapan sumber daya manusia (SDM) guna memanfaatkan bonus demografi.
Tahun 2030 sampai 2040, Indonesia diperkirakan mengalami masa bonus demografi dengan jumlah penduduk usia produktif (15--64 tahun) lebih besar ketimbang jumlah penduduk usia tidak produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun).
"Bonus demografi yang akan dicapai oleh Indonesia harus didukung dengan penyiapan sumber daya manusia cerdas, produktif, dan berkarakter," kata Handoko dalam Seminar Nasional Kesetaraan Gender dan Ketahanan Keluarga Menuju SDM Unggul, Indonesia Maju di Gedung LIPI, Jakarta, Senin.
Sebagai unit sosial terkecil, ia melanjutkan, peran keluarga sangat krusial dalam penyiapan sumber daya manusia yang cerdas, produktif, dan berkarakter.
Oleh karena itu, menurut dia, ketahanan keluarga perlu ditingkatkan dengan mengembangkan berbagai strategi pengembangan sumber daya manusia di dalam keluarga itu sendiri.
Menurut Handoko, keluarga, khususnya perempuan, memegang peranan penting dalam menyiapkan SDM Indonesia yang unggul. Oleh karena itu, perempuan harus dibekali dengan pendidikan yang baik.
Presiden Joko Widodo sebelumnya juga menekankan pentingnya pembangunan fondasi SDM yang berkualitas untuk mendukung pembangunan bangsa.
Dalam unggahan di Instagram pada Jumat (9/8), ia mengatakan bahwa penyiapan SDM harus dimulai sejak janin dalam kandungan, dan kesehatan ibu dan anak merupakan kunci dalam penyiapan sumber daya manusia berkualitas.
Baca juga:
Menkeu: Kualitas SDM turunkan peringkat daya saing global Indonesia
Indonesia perlu transformasi keterampilan SDM hadapi industri 4.0
Tahun 2030 sampai 2040, Indonesia diperkirakan mengalami masa bonus demografi dengan jumlah penduduk usia produktif (15--64 tahun) lebih besar ketimbang jumlah penduduk usia tidak produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun).
"Bonus demografi yang akan dicapai oleh Indonesia harus didukung dengan penyiapan sumber daya manusia cerdas, produktif, dan berkarakter," kata Handoko dalam Seminar Nasional Kesetaraan Gender dan Ketahanan Keluarga Menuju SDM Unggul, Indonesia Maju di Gedung LIPI, Jakarta, Senin.
Sebagai unit sosial terkecil, ia melanjutkan, peran keluarga sangat krusial dalam penyiapan sumber daya manusia yang cerdas, produktif, dan berkarakter.
Oleh karena itu, menurut dia, ketahanan keluarga perlu ditingkatkan dengan mengembangkan berbagai strategi pengembangan sumber daya manusia di dalam keluarga itu sendiri.
Menurut Handoko, keluarga, khususnya perempuan, memegang peranan penting dalam menyiapkan SDM Indonesia yang unggul. Oleh karena itu, perempuan harus dibekali dengan pendidikan yang baik.
Presiden Joko Widodo sebelumnya juga menekankan pentingnya pembangunan fondasi SDM yang berkualitas untuk mendukung pembangunan bangsa.
Dalam unggahan di Instagram pada Jumat (9/8), ia mengatakan bahwa penyiapan SDM harus dimulai sejak janin dalam kandungan, dan kesehatan ibu dan anak merupakan kunci dalam penyiapan sumber daya manusia berkualitas.
Baca juga:
Menkeu: Kualitas SDM turunkan peringkat daya saing global Indonesia
Indonesia perlu transformasi keterampilan SDM hadapi industri 4.0
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: