Padang (ANTARA) - Jumlah tangkapan ikan dari nelayan Pasia Ulak Karang, Padang, Sumatera Barat, menurun drastis karena angin kencang yang terjadi di laut yang menyebabkan gelombang tinggi.

"Untuk hari ini jumlah tangkapan berkurang, karena di laut angin kencang sehingga gelombang tinggi," kata salah seorang nelayan Yendrizal (48) di Padang, Minggu.

Efek dari gelombang tinggi tersebut, lanjutnya, perahu nelayan tradisional dengan mesin tempel itu tidak bisa sampai ke tengah laut.

"Jadi terpaksa menangkap ikan di pinggiran saja, tidak sampai ke tengah karena gelombang tinggi bisa membahayakan," katanya.

Ia mengatakan biasanya hasil tangkapan bisa mencapai berat 500 kilogram hingga satu ton ikan bada (teri) basah. Namun hasil melaut pada Minggu hanya mencapai 50 kilogram.

Selain memperpendek area tangkapan, gelombang tinggi juga mempengaruhi waktu melaut nelayan.

"Biasanya melaut dari pagi sampai sore, tapi tadi hanya sampai setengah hari saja karena gelombang tinggi," katanya.

Ia bersama delapan rekan yang lain juga harus mempertimbangkan jumlah bahan bakar yang habis agar tidak merugi.

Pada bagian lain, ia juga berharap pemerintah terus memperbanyak bantuan bagi masyarakat nelayan baik berupa mesin, alat tangkap, dan lainnya.

"Kalau bisa bantuan pemerintah diperbanyak dan disurvei ke lapangan terlebih dahulu, agar penyebaran bantuannya merata dan tepat sasaran," katanya.