Washington, (ANTARA News) - NASA telah menandatangani kesepakatan dengan delapan negara untuk melakukan eksplorasi bulan, demikian pengumuman resmi badan antariksa AS tersebut, Selasa. Kanada, Perancis, Jerman, Inggris, India, Italia, Jepang dan Korea Selatan bersama para pejabat NASA membahas perincian kerjasama itu dalam satu pertemuan pekan lalu yang diselenggarakan di Ames Research Center, NASA, di California. "Pertemuan itu meletakkan landasan kerja bagi generasi baru ilmu pengetahuan mengenai bulan," kata NASA dalam pernyataan yang disiarkan Selasa. Proyek tersebut, yang diberi nama International Lunar Network (ILN), dirancang untuk secara bertahap menempatkan enam hingga delapan stasiun ilmiah bergerak atau tetap di permukaan bulan, kata NASA. Semua stasiun tersebut akan membentuk jaringan sains robotik generasi kedua guna menggantikan perangkat keras yang ditinggalkan oleh Apollo Program untuk mempelajari permukaan dan bagian dalam bulan. Bagi NASA, badan antariksa itu berencana mengganti dua pesawat pendarat ILN pertamanya di permukaan bulan pada 2013 dan 2014. NASA menyatakan ILN diciptakan sebagai reaksi atas laporan 2007 yang dikeluarkan oleh U.S. National Research Council, yang menegaskan bahwa bulan menawarkan "nilai ilmiah yang sangat besar" dan "kegiatan bulan berkaitan dengan perhatian eksplorasi dan ilmiah yang sangat besar". Wakil dari kedelapan lembaga antariksa tersebut sedang mempertimbangkan keikut-sertaan dalam ILN yang disepakati dalam pernyataan keinginan sebagai langkah awal perencanaan. "Pernyataan itu menandai pernyataan keinginan oleh lembaga tersebut untuk mempelajari pilihan untuk ikut dalam serangkaian misi internasional ke bulan. Tujuannya ialah untuk membentuk jaringan kerja misi yang akan menguntungkan ilmuwan di seluruh dunia," kata NASA. "Kami sangat bergairah dengan antusiasme yang diperlihatkan bagi ILN dan ilmu pengetahuan bulan," kata Jim Green, Direktur Planetary Science Division, NASA. "Kegiatan internasional ini akan sangat memperluas ilmu pengetahuan mengenai bulan dalam sejumlah bidang penting." Mulanya, semua peserta bermaksud mendirikan tempat pendaratan yang berpotensi, spektrum antar-kerjasama dan standard komunikasi, dan serangkaian instrumen inti yang secara ilmiah setara untuk melakukan langkah tertentu. Namun, pernyataan keinginan itu tak sepenuhnya menjabarkan konsep ILN. Dokumen tersebut membiarkan pintu terbuka bagi kemungkinan penerapan dan evolusi jangkat pendek dan panjang, kata NASA. "Peserta tambahan mungkin bergabung pada masa depan, ketika mereka secara secara program dan keuangan siap." "Kami berada pada satu era baru eksplorasi bulan," kata Jim Adams, Wakil Direktur Planetary Science Division. "Koordinasi ilmiah armada misi internasional yang akan dikirim ke bulan pada dasawarsa mendatang akan sangat berpengaruh pada kemampuan ilmiah kami, dan bahkan barangkali yang lebih penting, mengembangkan generasi berikutnya ilmuwan bulan."(*)