Gubernur Jatim beri penghargaan tokoh Forkopimda inti
12 Oktober 2019 15:22 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kiri) saat memberikan penghargaan 'Jer Basuki Mawa Beya' kepada Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan (kanan) beserta tokoh Forkopimda inti di sela peringatan Hari Jadi Ke-74 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu (12/10/2019). (ANTARA FOTO/Fiqih Arfani)
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan penghargaan penghormatan kepada para tokoh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) inti provinsi setempat.
"Kami merasa inilah sinergitas di antara Forkopimda yang saling bisa mendukung suksesnya pembangunan yang satu dengan lainnya," ujarnya ditemui usai peringatan Hari Jadi Ke-74 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu.
Tanda kehormatan tersebut berupa penghargaan "Jer Basuki Mawa Beya" yang diserahkan langsung oleh Gubernur Khofifah di sela upacara Hari Jadi Ke-74 Jatim di Grahadi.
Baca juga: God Bless semarakkan Hari Jadi Ke-74 Jatim di Surabaya
Para tokoh Forkopimda inti yang mendapat penghargaan yaitu Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi, Pangkoarmada II Laksda TNI Mintoro Yulianto, serta Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim Sunarta.
Menurut dia, keempat tokoh tersebut layak mendapat penghargaan karena perannya selama ini untuk turut terlibat dan berperan dalam pembangunan sekaligus upaya menyejahterakan masyarakat Jatim.
Beberapa peran para pejabat Forkopimda seperti pembangunan sanitasi, pembangunan rumah tidak layak huni, pembinaan kebangsaan dan wawasan kebangsaan terhadap generasi muda hingga komunikasi lintas elemen secara rutin.
"Peran TNI dan Polri sangat luar biasa. Pak Pangdam, Pangkoarmada, Pak Kapolda, semuanya sangat membantu. Sumbangsih yang dilakukannya sangat layak mendapat penghargaan," ucap Gubernur Khofifah.
Baca juga: Gubernur harapkan Jatim Fair memotivasi UMKM tembus pasar ekspor
Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu menceritakan bahwa TNI membangun sanitasi sebagai wujud membantu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, termasuk saat intervensi MCK berbasis rumah tangga saat kekeringan dan serangan hepatitis A di beberapa daerah.
Selain itu, pembangunan rumah tidak layak huni serta dukungan dalam menjangkau kebutuhan-kebutuhan wilayah kepulauan di Jatim yang dilakukan Koarmada II sangat membantu upaya kesejahteraan masyarakat.
"TNI juga ikut melakukan pembinaan sebagai upaya menumbuhkan semangat dan jiwa nasionalisme terhadap pelajar tingkat SMA/SMK di Jatim," tutur mantan menteri sosial tersebut.
Khusus Kapolda Jatim, kata dia, upaya komunikasi yang dijalinnya melalui berbagai forum sangat layak diapresiasi, seperti pertemuan antarmahasiswa, rektor, akademisi, ulama, tokoh masyarakat, ormas, hingga suporter tim sepak bola asal Jatim.
"Kami sangat merasakan manfaatnya, dan Kapolda memberikan ruang luas untuk komunikasi mau pun silaturahim, termasuk rutinnya kegiatan doa bersama untuk kedamaian bangsa," tuturnya.
Baca juga: Via Vallen ajak Khofifah-Emil duet lagu "Sayang"
"Kami merasa inilah sinergitas di antara Forkopimda yang saling bisa mendukung suksesnya pembangunan yang satu dengan lainnya," ujarnya ditemui usai peringatan Hari Jadi Ke-74 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu.
Tanda kehormatan tersebut berupa penghargaan "Jer Basuki Mawa Beya" yang diserahkan langsung oleh Gubernur Khofifah di sela upacara Hari Jadi Ke-74 Jatim di Grahadi.
Baca juga: God Bless semarakkan Hari Jadi Ke-74 Jatim di Surabaya
Para tokoh Forkopimda inti yang mendapat penghargaan yaitu Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi, Pangkoarmada II Laksda TNI Mintoro Yulianto, serta Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim Sunarta.
Menurut dia, keempat tokoh tersebut layak mendapat penghargaan karena perannya selama ini untuk turut terlibat dan berperan dalam pembangunan sekaligus upaya menyejahterakan masyarakat Jatim.
Beberapa peran para pejabat Forkopimda seperti pembangunan sanitasi, pembangunan rumah tidak layak huni, pembinaan kebangsaan dan wawasan kebangsaan terhadap generasi muda hingga komunikasi lintas elemen secara rutin.
"Peran TNI dan Polri sangat luar biasa. Pak Pangdam, Pangkoarmada, Pak Kapolda, semuanya sangat membantu. Sumbangsih yang dilakukannya sangat layak mendapat penghargaan," ucap Gubernur Khofifah.
Baca juga: Gubernur harapkan Jatim Fair memotivasi UMKM tembus pasar ekspor
Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu menceritakan bahwa TNI membangun sanitasi sebagai wujud membantu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, termasuk saat intervensi MCK berbasis rumah tangga saat kekeringan dan serangan hepatitis A di beberapa daerah.
Selain itu, pembangunan rumah tidak layak huni serta dukungan dalam menjangkau kebutuhan-kebutuhan wilayah kepulauan di Jatim yang dilakukan Koarmada II sangat membantu upaya kesejahteraan masyarakat.
"TNI juga ikut melakukan pembinaan sebagai upaya menumbuhkan semangat dan jiwa nasionalisme terhadap pelajar tingkat SMA/SMK di Jatim," tutur mantan menteri sosial tersebut.
Khusus Kapolda Jatim, kata dia, upaya komunikasi yang dijalinnya melalui berbagai forum sangat layak diapresiasi, seperti pertemuan antarmahasiswa, rektor, akademisi, ulama, tokoh masyarakat, ormas, hingga suporter tim sepak bola asal Jatim.
"Kami sangat merasakan manfaatnya, dan Kapolda memberikan ruang luas untuk komunikasi mau pun silaturahim, termasuk rutinnya kegiatan doa bersama untuk kedamaian bangsa," tuturnya.
Baca juga: Via Vallen ajak Khofifah-Emil duet lagu "Sayang"
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Tags: