Badai kencang mendekat, Jepang imbau ratusan ribu warga mengungsi
12 Oktober 2019 11:31 WIB
Ilustrasi seorang wanita berjuang melawang angin kencang dan hujan akibat Topan Jelawar di distrik perbelanjaan Ginza, Minggu (30/9). Topan Jelawat menerpa pulau utama Jepang hari Minggu usai menyebabkan angin rekor di kepulauan selatan Okinawa. (REUTERS/Toru Hanai )
Tokyo (ANTARA) - Ratusan ribu warga di Jepang diimbau mengungsi lantaran kekhawatiran terjadinya banjir saat badai kencang diperkirakan mendarat pada Sabtu sore, menyebabkan angin dan hujan paling dahsyat dalam kurun waktu 60 tahun.
Sejumlah pemerintah daerah mengeluarkan imbauan evakuasi di berbagai daerah terutama yang berisiko, termasuk beberapa di antaranya di kawasan paling padat penduduk Tokyo, menurut lembaga penyiar NHK.
Baca juga: Jepang bakal dihantam hujan terdahsyat dalam 60 tahun terakhir
Badai Hagibis, yang berarti "cepat" dalam bahasa Tagalog Filipina, akan mendarat di Pulau Honshu pada hari Sabtu, setelah badai terkuat mengguncang Jepang dalam beberapa tahun terakhir dan menghancurkan 30.000 rumah dan mengubah aliran listrik padam.
NHK melaporkan empat orang terluka di prefektur Chiba pada Sabtu pagi saat angin kencang menyapu sejumlah atap rumah. Prefektur Chiba berada di sebelah timur Tokyo, yang paling parah terkena badai Faxai sebulan lalu.
Baca juga: Badai dahsyat Faxai mendarat di Tokyo
Toko, pabrik dan sistem kereta api bawah tanah ditutup sebagai langkah pencegahan, sementara panitia Grand Prix Formula Satu membatalkan semua sesi latihan dan kualifikasi yang dijadwalkan pada Sabtu.
Gelombang badai diperkirakan terjadi di sepanjang pantai Pasifik Honshu pada Sabtu hingga Minggu disertai dengan hujan lebat, meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor.
Baca juga: Topan Malaka hantam Jepang, puluhan penerbangan dibatalkan
Sumber: Reuters
Sejumlah pemerintah daerah mengeluarkan imbauan evakuasi di berbagai daerah terutama yang berisiko, termasuk beberapa di antaranya di kawasan paling padat penduduk Tokyo, menurut lembaga penyiar NHK.
Baca juga: Jepang bakal dihantam hujan terdahsyat dalam 60 tahun terakhir
Badai Hagibis, yang berarti "cepat" dalam bahasa Tagalog Filipina, akan mendarat di Pulau Honshu pada hari Sabtu, setelah badai terkuat mengguncang Jepang dalam beberapa tahun terakhir dan menghancurkan 30.000 rumah dan mengubah aliran listrik padam.
NHK melaporkan empat orang terluka di prefektur Chiba pada Sabtu pagi saat angin kencang menyapu sejumlah atap rumah. Prefektur Chiba berada di sebelah timur Tokyo, yang paling parah terkena badai Faxai sebulan lalu.
Baca juga: Badai dahsyat Faxai mendarat di Tokyo
Toko, pabrik dan sistem kereta api bawah tanah ditutup sebagai langkah pencegahan, sementara panitia Grand Prix Formula Satu membatalkan semua sesi latihan dan kualifikasi yang dijadwalkan pada Sabtu.
Gelombang badai diperkirakan terjadi di sepanjang pantai Pasifik Honshu pada Sabtu hingga Minggu disertai dengan hujan lebat, meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor.
Baca juga: Topan Malaka hantam Jepang, puluhan penerbangan dibatalkan
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
Tags: