Jakarta (ANTARA) -- CredoLab, perusahaan teknologi finansial (tekfin) pengembang kartu skor (score card) digital asal Singapura menggandeng iovation, penyedia teknologi otentikasi dan deteksi penipuan asal Amerika Serikat, untuk menghadirkan solusi pendeteksi penipuan kartu kredit (credit fraud) yang mutakhir bagi industri perbankan di Tanah Air.

CEO dan Co-founder CredoLab Peter Barcak mengatakan, pesatnya perkembangan teknologi credit scoring berdampak pada sulitnya menafsirkan perilaku pembayaran nasabah. Dengan terintegrasinya teknologi FraudForce dari iovation ke dalam CredoApp, CredoApply, dan CredoSDK, memberikan analisis data digital yang lebih komprehensif dan akurat untuk mengidentifikasi nasabah yang sebenarnya dan yang bukan.

"Solusi ini membantu pihak bank dan perusahaan pemberi pinjaman membedakan transaksi yang sah dan transaksi yang mencurigakan, dengan mengevaluasi berbagai akun yang ada di perangkat smartphone, riwayat kegiatan di perangkat smartphone, juga perilaku penggunaan perangkat smartphone yang mencurigakan," ujarnya.

Di Indonesia, Survei Fraud Indonesia tahun 2016 oleh Asosiasi Penguji Penipuan Bersertifikat (ACFE) Indonesia Chapter menandai industri perbankan dan keuangan sebagai industri kedua yang paling dirugikan oleh segala kegiatan fraud. Laporan 2019 oleh AppsFlyer, berjudul 'Penipuan meningkat: Bagaimana bot dan malware membahayakan Aplikasi APAC', menemukan bahwa tingkat kecurangan Indonesia di sektor keuangan adalah 43,1%, tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Vietnam (58,2%).

Sementara itu, Wakil Presiden Global Partnerships iovation Ed Wu mengungkapkan, pihaknya mampu mendokumentasikan adanya peningkatan sebesar 575% dalam penipuan identitas online terhadap pelanggan layanan keuangan kami dari 2015 hingga 2018.

"Dengan demikian, kami berharap dapat membantu CredoLab memberdayakan pelanggannya untuk membuat keputusan kredit yang baik melalui kekuatan kecerdasan perangkat," tuturnya.

Kerja sama ini mendukung misi CredoLab untuk bekerja dengan bank dan pemberi pinjaman non-bank di Indonesia untuk meningkatkan inklusi keuangan dan terciptanya kemungkinan mendapat pinjaman bagi konsumen dan usaha kecil yang tidak mungkin dilayani oleh sistem keuangan tradisional.