Palembang (ANTARA) - Pengelola Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan, menambah fasilitas layanan penumpang berupa ruang tunggu yang didesain untuk kalangan pebisnis, pelancong, dan milenial.

Executive General Manager Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Fahroji di Palembang, Jumat, mengatakan bahwa ruang tunggu tersebut diberi nama 'Ado Lokak' yang dalam bahasa Palembang berarti 'ada kesempatan' untuk menyelesaikan pekerjaan meski sedang menunggu pesawat.

"Di ruangan 'Ado Lokak' kami sediakan pengisian listrik dan sambungan internet gratis, ruangya didesain seperti kantor dan seperti kafe, ada juga televisi, surat kabar, buku serta majalah," ujar Fahroji.

Menurutnya Bandara SMB II Palembang sebagai pintu masuk Provinsi Sumsel yang dilalui rata-rata 11.000 penumpang setiap hari terus berinovasi menyediakan berbagai layanan, baik untuk penumpang kedatangan maupun keberangkatan.

Baca juga: Bandara SMB II gratiskan lapak promosi produk IKM Palembang

Apalagi pada September lalu, Bandara SMB II Palembang baru saja menerima empat penghargaan internasional dari Otoritas Bandara Dunia, yakni Best Airport by Size and Region (2-5 million passengers in Asia-Pacific), kedua, Best Environment and Ambience by Size (2-5 million passengers), Best Customer Service by Size (2-5 million passengers) dan keempat, dan Best Infrastructure and Facility by Size (2-5 million passengers).

"Kami berharap semua fasilitas di Bandara SMB II memberikan pengalaman yang mengesankan bagi penumpang," tambahnya.

Selain ruang 'Ado Lokak', kata dia, pihaknya juga sedang mempersiapkan beberapa fasilitas tambahan lainnya, seperti e-sport space dan modifikasi layanan transportasi bandara.

"E-sport space itu kami peruntukan bagi kalangan milenial yang memang sedang digandrungi berbagai permainan virtual, kami upayakan sebelum akhir tahun e-sport space sudah selesai," jelas Fahroji.

Dengan demikian penumpang di Bandara SMB II memiliki banyak pilihan saat menunggu jadwal pesawat, terutama jika terjadi kendala penerbangan seperti cuaca buruk atau delay, demikian Fahroji.
Baca juga: Bandara SMB II Palembang raih empat penghargaan internasional