Kemlu: Suriah akan hadapi agresi Turki
11 Oktober 2019 13:27 WIB
Anggota Tentara Nasional Suriah, dikenal dengan Tentara Pembebasan Suriah, melambaikan tangan saat berkendara untuk menyeberang ke Suriah dekat kota perbatasan Ceylanpinar, Provinsi Sanliurfa, Turki, Kamis (10/10/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/AWW/djo
Damaskus (ANTARA) - Suriah mengatakan di dalam satu pernyataan bahwa pemerintah akan menghadapi agresi Turki dengan segala cara dan metode yang sah.
Satu sumber resmi di Kementerian Urusan Luar Negeri dan Ekspatriat mengatakan kepada Kantor Berita Suriah, SANA --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat, setelah menyediakan dukungan terus-menerus kepada pelaku teror di Suriah, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tampil dengan pernyataan yang bertolak-belakang.
Baca juga: Ratusan orang dilaporkan tewas karena serangan Turki di Suriah
Erdogan "mengeluarkan pernyataan yang hanya dapat dikeluarkan oleh orang yang menjauhkan diri dari kenyataan, sebab ia berbicara mengenai komitmennya bagi perlindungan rakyat Suriah sementara tangannya dipenuhi darah rakyat Suriah yang tewas oleh pelaku teror yang ia dan rezimnya taja", kata pernyataan tersebut.
Sumber itu mengatakan Erdogan berbicara mengenai kekhawatirannya buat rakyat Suriah dan melindungi mereka serta memelihara nyata mereka, semuanya saat ia menyerang warga sipil di Suriah Utara.
Baca juga: Liga Arab gelar sidang darurat soal serangan Turki ke Suriah
Erdogan, katanya, menyampaikan dalih mengenai memerangi terorisme, dan pemerintah Erdogan bersembunyi di balik slogan kemanusiaan ketika pemerintah itu bergerak menjauhi semuanya dan bertanggung jawab karena melakukan pembunuhan massal.
Sumber tersebut menambahkan Suriah akan menghadapi agresi Turki dalam segala bentuknya di seluruh negeri itu dengan menggunakan segala cara dan metode yang sah. Ditegaskannya, perang melawan terorisme di Suriah takkan dihentikan oleh pernyataan Erdogan, dan tugas melindungi rakyat Suriah adalah kewajiban Tentara Arab Suriah serta Negara Suriah, dan bukan pihak lain.
Baca juga: Iran: Turki harus segera hentikan serangan militer di Suriah
Sumber: SANA Agency
Satu sumber resmi di Kementerian Urusan Luar Negeri dan Ekspatriat mengatakan kepada Kantor Berita Suriah, SANA --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat, setelah menyediakan dukungan terus-menerus kepada pelaku teror di Suriah, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tampil dengan pernyataan yang bertolak-belakang.
Baca juga: Ratusan orang dilaporkan tewas karena serangan Turki di Suriah
Erdogan "mengeluarkan pernyataan yang hanya dapat dikeluarkan oleh orang yang menjauhkan diri dari kenyataan, sebab ia berbicara mengenai komitmennya bagi perlindungan rakyat Suriah sementara tangannya dipenuhi darah rakyat Suriah yang tewas oleh pelaku teror yang ia dan rezimnya taja", kata pernyataan tersebut.
Sumber itu mengatakan Erdogan berbicara mengenai kekhawatirannya buat rakyat Suriah dan melindungi mereka serta memelihara nyata mereka, semuanya saat ia menyerang warga sipil di Suriah Utara.
Baca juga: Liga Arab gelar sidang darurat soal serangan Turki ke Suriah
Erdogan, katanya, menyampaikan dalih mengenai memerangi terorisme, dan pemerintah Erdogan bersembunyi di balik slogan kemanusiaan ketika pemerintah itu bergerak menjauhi semuanya dan bertanggung jawab karena melakukan pembunuhan massal.
Sumber tersebut menambahkan Suriah akan menghadapi agresi Turki dalam segala bentuknya di seluruh negeri itu dengan menggunakan segala cara dan metode yang sah. Ditegaskannya, perang melawan terorisme di Suriah takkan dihentikan oleh pernyataan Erdogan, dan tugas melindungi rakyat Suriah adalah kewajiban Tentara Arab Suriah serta Negara Suriah, dan bukan pihak lain.
Baca juga: Iran: Turki harus segera hentikan serangan militer di Suriah
Sumber: SANA Agency
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
Tags: