AP I jadikan Bandara Internasional Yogyakarta ramah difabel
11 Oktober 2019 13:14 WIB
Para penyandang disabilitas diundang ke Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Jumat (11/10/2019), untuk memberikan rekomendasi untuk menjadikan bandara ramah difabel. ANTARA/Sutarmi
Kulon Progo (ANTARA) - PT Angkasa Pura I akan membuat Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi bandara yang ramah difabel, sehingga diharapkan mendukung target kunjungan satu juta wisatawan DIY/Jawa Tengah.
Pelaksana tugas General Manager Bandara Internasional Yogyakarta Agus Pandu Purnama di Kulon Progo, Jumat, mengatakan hari ini, PT Angkasa Pura I mengundang teman-teman ragam disabilitas untuk memberikan masukan atas fasilitas bagi penyandang disabilitas di Bandara Internasional Yogyakarta.
"Kami mengundang mereka karena selama ini pengetahuan kami ini boleh dibilang kurang begitu mendalami wilayah atau memahami lebih detail tentang apa yang dibutuhkan oleh teman-teman kita disabilitas," kata Agus Pandu.
Baca juga: Seluruh bangunan di Yogyakarta diwajibkan ramah difabel
Ia mengatakan AP I telah menyiapkan kursi roda. Tapi pada kenyataan, ragam disabilitas ini banyak dari mulai disabilitas fisik, kemudian ada disabilitas mental, ada juga sensorik dan disabilitas intelektual.
Untuk itu, AP I mengundang seluruh ragam disabilitas untuk merasakan bagaimana mulai mereka masuk di toilet, ke check in counter kemudian ke ruang tunggu sampai dengan mereka masuk ke garbarata dan turun kembali di kedatangan dan sebagainya sehingga mereka bisa merasakan apabila ada kekurangannya di bandara ini.
"Kedatangan mereka di Bandara Yogyakarta hari ini adalah bentuk asesmen mereka yang nantinya rekomendasinya akan kami gunakan. Harapan kami, bandara pertama barangkali di Indonesia yang ramah terhadap difabel dan ragam disabilitas," katanya.
Baca juga: Presiden dorong penyediaan fasilitas umum ramah difabel
Agus Pandu mengharapkan fasilitas bagi penyandang disabillitas yang ada di Bandara Internasional Yogyakarta dapat mendukung percepatan mewujudkan kunjungan satu juta wisatawan mancanegera.
Namun demikian, ia juga berharap PHRI, perhotelan dan tempat-tempat wisata juga harus mempunyai pandangan yang sama, yakni menyediakan fasilitas umum dan khusus yang ramah wisatawan penyandang difabel.
"Inilah pekerjaan berat ataupun mimpi kita untuk khususnya Yogyakarta, karena apa Yogyakarta akan menjadi destinasi utama, bukan lagi destinasi kedua setelah Bali tapi di sisi utama untuk itu maka hari ini merupakan awal dari langkah kita untuk menjadikan tempat-tempat kita di Yogyakarta ini menjadi ramah untuk disabilitas itu," katanya.
Salah satu penyandang disabilitas, Anggia Sari Pujiaryati menilai AP I telah memulai membangun fasilitas bagi penyandang disabilitas sangat baik. Mulai dari parkir khusus, akses masuk ke bandara, fasilitas di Anjungan Tunai Mandiri, hingga naik ke pesawat.
Saat ini, sudah mulai dibangun oleh AP I, tapi perlu adanya penyempurnaan. Sehingga semua penyandang disabilitas lebih nyaman lagi.
"Menurut saya, AP I lebih menambah lagi aksesibilitas yang benar-benar diperlukan oleh teman-teman difabel untuk dapat menggunakan layanan di bandara secara lebih mandiri lebih, dan bermartabat," harapnya.
Baca juga: Sultan pesimistis target kunjungan wisman akan tercapai pada 2020
Pelaksana tugas General Manager Bandara Internasional Yogyakarta Agus Pandu Purnama di Kulon Progo, Jumat, mengatakan hari ini, PT Angkasa Pura I mengundang teman-teman ragam disabilitas untuk memberikan masukan atas fasilitas bagi penyandang disabilitas di Bandara Internasional Yogyakarta.
"Kami mengundang mereka karena selama ini pengetahuan kami ini boleh dibilang kurang begitu mendalami wilayah atau memahami lebih detail tentang apa yang dibutuhkan oleh teman-teman kita disabilitas," kata Agus Pandu.
Baca juga: Seluruh bangunan di Yogyakarta diwajibkan ramah difabel
Ia mengatakan AP I telah menyiapkan kursi roda. Tapi pada kenyataan, ragam disabilitas ini banyak dari mulai disabilitas fisik, kemudian ada disabilitas mental, ada juga sensorik dan disabilitas intelektual.
Untuk itu, AP I mengundang seluruh ragam disabilitas untuk merasakan bagaimana mulai mereka masuk di toilet, ke check in counter kemudian ke ruang tunggu sampai dengan mereka masuk ke garbarata dan turun kembali di kedatangan dan sebagainya sehingga mereka bisa merasakan apabila ada kekurangannya di bandara ini.
"Kedatangan mereka di Bandara Yogyakarta hari ini adalah bentuk asesmen mereka yang nantinya rekomendasinya akan kami gunakan. Harapan kami, bandara pertama barangkali di Indonesia yang ramah terhadap difabel dan ragam disabilitas," katanya.
Baca juga: Presiden dorong penyediaan fasilitas umum ramah difabel
Agus Pandu mengharapkan fasilitas bagi penyandang disabillitas yang ada di Bandara Internasional Yogyakarta dapat mendukung percepatan mewujudkan kunjungan satu juta wisatawan mancanegera.
Namun demikian, ia juga berharap PHRI, perhotelan dan tempat-tempat wisata juga harus mempunyai pandangan yang sama, yakni menyediakan fasilitas umum dan khusus yang ramah wisatawan penyandang difabel.
"Inilah pekerjaan berat ataupun mimpi kita untuk khususnya Yogyakarta, karena apa Yogyakarta akan menjadi destinasi utama, bukan lagi destinasi kedua setelah Bali tapi di sisi utama untuk itu maka hari ini merupakan awal dari langkah kita untuk menjadikan tempat-tempat kita di Yogyakarta ini menjadi ramah untuk disabilitas itu," katanya.
Salah satu penyandang disabilitas, Anggia Sari Pujiaryati menilai AP I telah memulai membangun fasilitas bagi penyandang disabilitas sangat baik. Mulai dari parkir khusus, akses masuk ke bandara, fasilitas di Anjungan Tunai Mandiri, hingga naik ke pesawat.
Saat ini, sudah mulai dibangun oleh AP I, tapi perlu adanya penyempurnaan. Sehingga semua penyandang disabilitas lebih nyaman lagi.
"Menurut saya, AP I lebih menambah lagi aksesibilitas yang benar-benar diperlukan oleh teman-teman difabel untuk dapat menggunakan layanan di bandara secara lebih mandiri lebih, dan bermartabat," harapnya.
Baca juga: Sultan pesimistis target kunjungan wisman akan tercapai pada 2020
Pewarta: Sutarmi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: