Medan (ANTARA) - Universitas Sumatera Utara hingga Kamis malam belum bisa memastikan Syahril Alamsyah, pelaku penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto, adalah alumnus Fakultas Hukum USU.

Kepala Kantor Humas, Promosi, dan Protokoler Universitas Sumatera Utara (USU) Elvi Sumanti, S.T., M.Hum. ketika dimintai konfirmasi mengatakan bahwa pihaknya harus cross check data terlebih dahulu ke Fakultas Hukum USU.

Menurut dia, belum bisa diinfokan. Kalau dilihat tahun lahirnya, berarti Syahril stambuk 87 atau 88.

"Jadi, harus dilihat secara manual di fakultas," katanya.

Baca juga: Wiranto ditusuk, pengamanan sudah sesuai prosedur atau kecolongan?

Sebelumnya, pihak kepolisian mengamankan dua orang yang melakukan penyerangan terhadap Menkopolhukam Wiranto di Lapangan Menes Pandeglang, Kamis.

Informasi yang diperoleh pelaku penusukan bernama Fitri Andriana binti Sunarto, tempat tanggal lahir Brebes, 5 Mei 1998, agama Islam, alamat Desa Sitanggai, Kecamatan Karangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Pelaku mengontrak rumah di Kampung Sawah, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang.

Pelaku lainnya, atas nama Syahril Alamsyah tempat tanggal lahir Medan, 24 Agustus 1988, beralamat di Jalan Syahrial VI No. 104 LK, Desa Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara.

Sebelumnya diwartakan, pada hari Kamis pukul 11.55 WIB di Lapangan Alun-Alun Menes, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, telah terjadi penyerangan atau penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto, Kapolsek Menes Kompol Dariyanto, dan Fuad.

Baca juga: Pelaku penyerangan Wiranto sempat pamit ke Kalimantan jadi ABK

Pelaku secara tiba-tiba menusuk ke bagian perut Menkopolhukam Wiranto dengan menggunakan senjata tajam berupa gunting secara membabi buta.

Akibat kejadian tersebut, tidak hanya Wiranto yang mengalami luka, tetapi juga Kompol Dariyanto mengalami luka tusuk di bagian punggung dan Fuad luka di bagian dada sebelah kiri.

Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol. Edy Sumardi Priadinata saat dikonfirmasi terkait kejadian tersebut mengaku masih mengumpulkan data-data.

"Sabar dahulu, saya masih kumpulkan data," kata Kombes Pol. Edy Sumardi.