Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan perusahaan digital, yang kini tumbuh dengan pesat di Indonesia, selalu waspada dengan berbagai tekanan.

"Tentu, sukses dalam waktu cepat dan naik cepat, pasti ada konsekuensinya," katanya saat menjadi pembicara diskusi publik "Dampak Tokopedia bagi Ekonomi Indonesia" di Jakarta, Kamis malam.

Menurut Menkeu, akses yang cepat tidak hanya memberikan kesempatan untuk berkembang, tapi juga membuka peluang bagi pihak lain berbuat jelek, yang tentunya berkaitan dengan reputasi.

Untuk itu, ia meminta perusahaan digital termasuk Tokopedia untuk meningkatkan kemampuan memperbaiki mekanisme menjaga kualitas dan keamanan produk dan layanan.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menambahkan perusahaan digital juga diharapkan memperkuat fondasi tata kelola yang baik di tengah pertumbuhan yang semakin tinggi.

"Ini bukan masalah apa-apa, manajemen yang tumbuh cepat pasti akan menimbulkan tekanan," katanya.

Menkeu menyebutkan ekonomi digital di Indonesia tumbuh dan berkembang pesat di Tanah Air.

Ia menyebut berdasarkan statistik tahun 2019, pertumbuhan ekonomi digital diperkirakan mencapai 40 miliar dolar AS dan potensi tahun 2025 bisa mencapai 130 miliar dolar AS.

Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, kata dia, juga tumbuh cepat hingga 40 persen setiap tahun.

"Ini merupakan angka yang membuat kita semua iri, ekonomi secara umum saja tumbuh lima persen," katanya.

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) mengadakan riset terkait kinerja perusahaan teknologi Tokopedia.

Hasil riset menyebutkan perusahaan digital itu berkontribusi sebesar Rp170 triliun bagi ekonomi Indonesia tahun 2019 atau naik dibandingkan tahun 2018 yang mencapai Rp58 triliun.

Baca juga: UI sebut Tokopedia berkontribusi Rp170 triliun kepada ekonomi RI

Berdasarkan hasil riset LPEM UI tahun 2018, jumlah penjual melonjak dari sekitar lima juta pada tahun 2018 menjadi 6,4 juta pada September tahun 2019.

Selama tahun 2018, LPEM UI juga mencatat total nilai penjualan (GMV) perusahaan digital itu mencapai Rp73 triliun dan diestimasi melonjak hingga Rp222 triliun tahun 2019.

Jumlah itu setara dengan 1,5 persen ekonomi Indonesia.

"Sebagai perusahaan relatif sangat muda, pasti Tokopedia akan terus menghadapi berbagai macam kemungkinan potensi namun juga bisa saja dalam bentuk cobaan," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Kemenperin perkuat ekosistem digital IKM, ini manfaatnya
Baca juga: Menkeu upayakan pendekatan untuk pungut pajak dari ekonomi digital