Padang (ANTARA News) - Wakil Ketua Dewan Penasehat Majelis Ulama Indoensia (MUI) Sumatera Barat, Buya H. Mas`oed Abidin, mengimbau masyarakat Sumbar khususnya dan rakyat Indonesia umumnya jangan sampai memilih calon pemimpin (Caleg, Cawako/Cabup, Cagub dan Presiden) yang terlibat pidana korupsi atau pidana lainnya. "Bila menginginkan tata kelola pemerintahan yang baik, maka kewajiban pertama bagi masyarakat di Indonesia tidak memilih calon pemimpin yang bermasalah," kata Buya Mas`oed Abidin juga Ketua Umum Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Sumbar itu, ketika diminta pandangannya terkait masa kampanye Pemilu 2009 telah dimulai di Padang, Sabtu. Menurut Buya, kejelian dan ketelitian masyarakat untuk memilih calon pemimpin, baik yang duduk di eksekutif maupun legislatif pada tingkat pusat atau daerah, cukup penting agar tata kelola pemerintahan masa akan datang lebih baik lagi. Menurut dia, masyarakat harus diberi pembelajaran bagaimana memilih pemimpin yang tidak bermasalah itu. "Untuk memberikan dan melakukan pembelajaran pada masyarakat idealnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)," katanya. Namun, lanjutnya, sayangnya sebagian LSM sudah tergadai pula dengan penyedia dana, sehingga jelas tidak akan mampu memberikan pembelajaran demokrasi yang benar. Oleh karena itu, masyarakat harus pintar memilih calon pemimpin dan setidaknya mengetahui sedikit perjalanan karir para calon pemimpin. "Jika calon pemimpin sudah jelas bermasalah baik pidana atau moralnya tercoreng, untuk apa dipilih lagi," katanya. Ia menilai, kalau wakil rakyat duduk di legislatif dan pemimpin di eksekutif sudah punya masalah, jelas tata kelola pemerintahan tidak akan berjalan dengan baik. Buya Mas`oed Abidin, menilai kekuatan partai politik (parpol) sudah jauh melemah, dimana banyak orientasinya politiknya pada materi, hanya sedikit orientasinya kepada ideologi kebangsaan, sehingga kondisi ini menjadi satu masalah juga. "Ketika kita mendapatkan pemimpin yang individualis dan materialis, tetapi bukan pemimpin yang idealis dan nasionalis, bagaimana negara akan kuat dan maju," tambahnya. Menurut dia, untuk konteks Indonesia pemimpin yang dicari, cinta kepada bangsa dan negara, berakhlak mulia, beriman dan bertakwa serta beribadah yang baik. Nilai-nilai itu, tambah Buya Mas`oed, tidak dapat dielakkan bahkan wajib dipertahankan selama negeri ini bernama NKRI yang berfalsafah Pancasila dan berlambang Bhinneka Tunggal Ika.(*)