Jakarta (ANTARA) - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) mengatakan perusahaan teknologi Tokopedia diperkirakan berkontribusi sebesar Rp170 triliun bagi ekonomi Indonesia tahun 2019 atau naik dibandingkan tahun 2018 yang mencapai Rp58 triliun.

"Kontribusi ekonomi langsung ini tidak hanya terjadi di Jawa tapi juga bagi ekonomi regional Indonesia," kata Wakil Direktur LPEM UI Kiki Verico dalam diskusi publik di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Tokopedia rancang program sambut ibu kota baru

Berdasarkan hasil riset LPEM UI tahun 2018, kata dia, melonjaknya nilai tersebut, karena didorong meningkatnya jumlah penjual dari sekitar lima juta pada tahun 2018 menjadi 6,4 juta pada tahun 2019.

Para penjual tersebut, lanjut dia, sekitar 86,5 persen merupakan pedagang baru dan 94 persen di antaranya termasuk dalam kategori ultra mikro dengan omzet di bawah Rp100 juta per tahun.

Mereka, kata dia, tersebar di 96 persen kota/kabupaten di Indonesia dengan pemasaran lebih dari 200 juta jenis barang ke pelosok negeri.

Sedangkan jumlah pengguna aktif di perusahaan perdagangan dalam jaringan itu mencapai 90 juta pengguna.

Baca juga: Tokopedia resmikan layanan aduan tatap muka "offline" di Jakarta

Menurut dia, hasil riset juga menyebutkan selama tahun 2018 total nilai penjualan (GMV) mencapai Rp73 triliun dan diestimasi melonjak hingga Rp222 triliun tahun 2019.

Jumlah itu, kata dia, setara dengan 1,5 persen ekonomi Indonesia.

Hasil riset, kata dia, juga menyebutkan ekonomi di daerah, turut menggeliat seperti di Sulawesi Utara mencapai Rp160 miliar, Aceh Rp262 miliar, Kalimantan Timur Rp933 miliar, Sumatera Utara Rp2,79 triliun dan Bali Rp822 miliar.

Kiki menambahkan, pendapatan rumah tangga juga bertambah sebesar Rp19 triliun atau setara dengan peningkatan pendapatan Rp441 ribu untuk setiap angkatan kerja di Indonesia.

Baca juga: LPEM UI sebut manfaat tol laut baru dinikmati pelaku usaha

Untuk transaksi, hasil riset menyebutkan hampir 90 persen terjadi di kawasan Indonesia Timur, Indonesia Barat (56 persen) dan Tengah (33 persen).

Pengaruh perusahaan teknologi itu terhadap ekonomi RI, kata dia, juga tidak lepas dari jumlah lapangan kerja yang diciptakan.

Selama tahun 2018, dari hasil riset menyebutkan lapangan kerja diciptakan sebanyak 857 ribu pekerjaan baru dari penjual aktif di Aceh hingga Papua.

Co-Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan, pihaknya akan menjadi super ekosistem yang menjembatani semua pihak untuk akselerasi pemerataan ekonomi digital Tanah Air.

Untuk mencapai itu, pihaknya akan membantu petani, nelayan, pemilik warung, forografer, pembuat kue dan profesi lainnya untuk layanan dalam jaringan dan non dalam jaringan.

"Kami menargetkan 10 tahun ke depan bisa berkontribusi sebesar lima persen ekonomi Indonesia," katanya.

Baca juga: LPEM UI: Ekonomi Indonesia terus tumbuh