Bupati Irna: Penyerangan Menkopolhukam merusak nama baik Pandeglang
10 Oktober 2019 20:26 WIB
Polisi melakukan pemeriksaan rumah keluarga pelaku penyerangan Menkopolhukam Wiranto, Syahrial Alamsyah, Jalan Alfakah V Desa Tanjung Mulia Hilir Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (10-10-2019). ANTARA FOTO/Septianda Perdana/ama.
Pandeglang (ANTARA) - Bupati Pandeglang Irna Narulita menyatakan prihatin atas kejadian penyerangan Menkopolhukam Wiranto sekaligus mengutuk perbuatan tersebut yang bakal merusak nama baik daerah itu.
"Pelakunya bukan orang Pandeglang, mereka merusak nama baik Pandeglang," kata Irna Narulita saat dimintai tanggapannya terkait dengan peristiwa tersebut di Pandeglang, Kamis.
Menurut Bupati, kejadian tersebut merugikan pemerintah dan masyarakat Pandeglang karena banyak program pemerintah pusat yang diluncurkan ke Pandeglang khawatir terganggu dengan adanya kejadian tersebut.
Baca juga: Puan: penyerangan terhadap Wiranto bukti ancaman teroris
Baca juga: AHY kutuk keras penyerangan terhadap Wiranto
"Khawatir karena peristiwa ini akan mengganggu investasi dan program percepatan pembangunan di Pandeglang," kata Irna Narulita.
Irna berharap aparat hukum segera mengusut pelaku dan motif dalam peristiwa tersebut serta menghukum pelakunya sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya karena telah melakukan penyerangan terhadap pejabat negara.
Elemen masyarakat Kabupaten Pandeglang mengutuk keras tragedi penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto saat melakukan kunjungan ke Mathlaul Anwar Menes Pandeglang, Kamis.
"Peristiwa ini sangat memalukan, Pandeglang ini adalah simbol kota santri, etika sebagai santri harus lebih manusiawi," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pandeglang Yadi Murodi yang didampingi Wakabid Pemuda dan Olahraga DPC PDI Perjuangan Pandeglang Hilmi Aditiya Nugraha di Pandeglang.
Atas nama elemen masyarakat Kabupaten Pandeglang, terutama PDI Perjuangan Pandeglang, mengutuk keras penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto dan tiga korban lainnya yang mencoba untuk menyelamatkan pejabat tinggi negara yang juga salah satu Dewan Pembina Mathlaul Anwar tersebut.
Baca juga: Warga Pandeglang kutuk penusukan Menkopolhukam Wiranto
Yadi Murodi yang juga Ketua Fraksi PDI P DPRD Pandeglang mengatakan bahwa peristiwa tersebut yang sangat memalukan dan menganggap Pandeglang tidak kondusif bagi para pejabat tinggi negara datang ke Pandeglang.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua DPRD Pandeglang dari Fraksi PKS Tb. Asep Rafiudin Arief. Dia mengecam dengan keras penusukan terhadap Menkopolhukam tersebut.
"Tindakan anarkis dan membahayakan nyawa orang lain adalah tidak dibenarkan secara hukum dengan alasan apa pun juga. Pelaku yang bukan warga Pandeglang itu harus dihukum seberat-beratnya karena sudah mencederai rakyat dan daerah Pandeglang." katanya.
"Pelakunya bukan orang Pandeglang, mereka merusak nama baik Pandeglang," kata Irna Narulita saat dimintai tanggapannya terkait dengan peristiwa tersebut di Pandeglang, Kamis.
Menurut Bupati, kejadian tersebut merugikan pemerintah dan masyarakat Pandeglang karena banyak program pemerintah pusat yang diluncurkan ke Pandeglang khawatir terganggu dengan adanya kejadian tersebut.
Baca juga: Puan: penyerangan terhadap Wiranto bukti ancaman teroris
Baca juga: AHY kutuk keras penyerangan terhadap Wiranto
"Khawatir karena peristiwa ini akan mengganggu investasi dan program percepatan pembangunan di Pandeglang," kata Irna Narulita.
Irna berharap aparat hukum segera mengusut pelaku dan motif dalam peristiwa tersebut serta menghukum pelakunya sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya karena telah melakukan penyerangan terhadap pejabat negara.
Elemen masyarakat Kabupaten Pandeglang mengutuk keras tragedi penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto saat melakukan kunjungan ke Mathlaul Anwar Menes Pandeglang, Kamis.
"Peristiwa ini sangat memalukan, Pandeglang ini adalah simbol kota santri, etika sebagai santri harus lebih manusiawi," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pandeglang Yadi Murodi yang didampingi Wakabid Pemuda dan Olahraga DPC PDI Perjuangan Pandeglang Hilmi Aditiya Nugraha di Pandeglang.
Atas nama elemen masyarakat Kabupaten Pandeglang, terutama PDI Perjuangan Pandeglang, mengutuk keras penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto dan tiga korban lainnya yang mencoba untuk menyelamatkan pejabat tinggi negara yang juga salah satu Dewan Pembina Mathlaul Anwar tersebut.
Baca juga: Warga Pandeglang kutuk penusukan Menkopolhukam Wiranto
Yadi Murodi yang juga Ketua Fraksi PDI P DPRD Pandeglang mengatakan bahwa peristiwa tersebut yang sangat memalukan dan menganggap Pandeglang tidak kondusif bagi para pejabat tinggi negara datang ke Pandeglang.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua DPRD Pandeglang dari Fraksi PKS Tb. Asep Rafiudin Arief. Dia mengecam dengan keras penusukan terhadap Menkopolhukam tersebut.
"Tindakan anarkis dan membahayakan nyawa orang lain adalah tidak dibenarkan secara hukum dengan alasan apa pun juga. Pelaku yang bukan warga Pandeglang itu harus dihukum seberat-beratnya karena sudah mencederai rakyat dan daerah Pandeglang." katanya.
Pewarta: Mulyana
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019
Tags: