Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan menggelar Pekan Infrastruktur Indonesia atau Indonesia Infrastructure Week (IIW) ke tujuh kalinya yang diselenggarakan pada 6-8 November 2019 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.

Ketua Komite Tetap Pembiayaan Infrastruktur Kadin, Diding S. Anwar mengatakan penyelenggaraan IIW diharapkan dapat membantu Pemerintah dalam upaya meningkatkan realisasi investasi dan memperbaiki daya saing infrastruktur Indonesia.

"Program ini sejalan dengan langkah pemerintah yang terus mengakselarasi pembangunan infrastruktur nasional. Tentunya dalam ajang ini sinergi swasta dengan pemerintah dan juga para investor dapat terbangun dengan lebih baik," kata Diding di Jakarta, Kamis.

Seperti diketahui, komitmen pemerintah terlihat pada anggaran infrastruktur dalam RAPBN 2019 yang mencapai Rp420,5 triliun. Nilai ini merupakan 17,2 persen dari total belanja APBN tahun 2019 sebesar Rp2.439,7 triliun.

Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Indonesia saat ini sedang menargetkan peningkatan saham infrastruktur, dari 43 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di 2017 menjadi 50 persen PDB di 2024. Kebutuhan tersebut membutuhkan investasi infrastruktur sebesar 429,7 miliar dolar AS atau sebesar 6,1 persen PDB pada periode 2020-2024.

Untuk mewujudkannya, pemerintah mendorong peran sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA).

"Stimulus kebijakan pemerintah telah membuka peluang yang cukup luas untuk pengembangan industri konstruksi dan menjadikan Indonesia menjadi pasar infrastruktur yang dinamis di dunia," kata Diding.

IIW yang diprakarsai oleh KADIN Indonesia sejak 2013 ini digelar dengan melibatkan Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Kementerian, BUMN serta berbagai perusahaan swasta terbaik.

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Managing Director Tarsus Indonesia (Organizer IIW 2019) Tri Turturi, menyampaikan bahwa IIW merupakan platform bagi para pelaku bisnis dan penyedia solusi di bidang infrastruktur.

Kegiatan ini digelar untuk mengetahui lebih rinci terkait informasi, tantangan, maupun peluang dalam memaksimalkan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia.

"Seluruh pemain kunci dalam rantai pasok industri infrastruktur Indonesia akan dipertemukan selama 3 hari, untuk menjajaki peluang baru, bertukar pikiran, membangun koneksi, serta memamerkan produk dan jasa unggulan mereka," kata Tri.

Tri menambahkan IIW 2019 diproyeksikan akan dihadiri oleh sekitar 16.000 pengunjung, mulai dari profesional pada sektor energi, air dan pengolahan limbah, perkeretaapian, pelabuhan, utilitas, konstruksi serta transportasi.

Sebagai informasi, IIW 2019 akan mengusung tema "Infrastuktur 4.0: Mengukur Kesiapan Pendanaan dan Sumber Daya Manusia di Indonesia", serta menghadirkan sembilan segmen pameran infrastruktur.

Segmen tersebut yakni InfraEnergy Indonesia, InfraPorts Indonesia, InfraSecurity Indonesia, InfraRail Indonesia, InfraWater Indonesia, Trenchless Indonesia, Special Economic & Industrial Zones (SEIZ), Tourism Indonesia dan Indonesia Logistics Summit.