Jakarta (ANTARA) - Pemilihan Duta Muda ASEAN-Indonesia (DMAI) oleh Kementerian Luar Negeri RI diharapkan membantu mempromosikan ASEAN ke seluruh kalangan masyarakat.

“Kami mengharapkan peran mereka untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ASEAN, yang angkanya masih belum menggembirakan,” kata Direktur Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN Kemlu RI Riaz Saehu kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Kemlu RI menyelenggarakan pemilihan Duta Muda ASEAN-Indonesia untuk keempat kalinya. Pemilihan DMAI sebelumnya dilaksanakan pada 2007, 2009, dan 2017.

Kegiatan itu terbuka bagi pemuda dan pemudi Indonesia berusia 18-25 tahun yang memiliki wawasan luas mengenai ASEAN dan tertarik untuk mempromosikan ASEAN kepada masyarakat luas.

Tahun ini, dari 1.031 pelamar telah terpilih 20 peserta terbaik yang akan mengikuti malam seleksi final pada 14 Oktober 2019.

Direktur Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN Kemlu RI Riaz Saehu (ANTARA/Yashinta Difa)


Ke depannya, kata Riaz, Kemlu akan bermitra dengan para duta muda tersebut untuk mempromosikan ASEAN melalui berbagai aktivitas.

Puluhan Duta Muda ASEAN-Indonesia itu juga akan berpartisipasi dalam berbagai isu internasional yang membahas isu kepemudaan, serta bekerjasama dengan 57 pusat studi ASEAN di berbagai universitas di Tanah Air, dan dengan pemerintah daerah asal mereka.

Peran pemuda-pemudi dalam memasyarakatkan ASEAN dinilai penting mengingat jumlah generasi muda yang mencapai 30 persen dari total 628 juta penduduk ASEAN.

“Secara bertahap kami harapkan kontribusi mereka akan meningkatkan relevansi ASEAN bagi masyarakat,” ujar Riaz.

Program DMAI telah menghasilkan 90 alumni yang kini aktif di bidang kerja masing-masing.

Selanjutnya, sesuai arahan Menteri Luar Negeri RI, program tersebut akan diselenggarakan setiap dua tahun sekali, untuk hasil yang lebih maksimal.

Baca juga: Dua Mahasiswa UGM Jadi Duta Muda ASEAN

Baca juga: Kinanti dan Yos Chandra Duta Muda ASEAN 2007