Rapat ASEAN sepakati bentuk badan pengajuan Piala Dunia 2034
9 Oktober 2019 19:25 WIB
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga RI Gatot S. Dewa Broto berlaku sebagai Ketua Delegasi Indonesia dalam agenda The 9th ASEAN Senior Officials Meeting on Sports (SOMS-9) di Manila Filipina, Senin (7/10/2019). ANTARA/HO-Kemenpora RI/aa. (Handout Kemenpora)
Jakarta (ANTARA) - Dalam Rapat Kementerian bidang Keolahragaan ASEAN ke-5 di Manila, Filipina, disepakati untuk membentuk badan teknis untuk mematangkan proses pengajuan penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2034 di negara Asia Tenggara.
Badan teknis yang disepakati dalam rapat hari Rabu tersebut akan dipimpin oleh Thailand, yang kemudian meminta Malaysia untuk berkoordinasi dengan Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang kebetulan bermarkas di negara tersebut, seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenpora RI di Jakarta, Rabu.
Kesepakatan pembentukan badan teknis itu sebagai tindak lanjut dari hasil rapat yang menekankan bahwa negara-negara di ASEAN akan bersama-sama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2034, sebagaimana yang termaktub dalam "Chairman’s Statement of the 34th ASEAN Summit on ASEAN’s joint bid to host the FIFA World Cup in 2034".
Baca juga: ASEAN ingin pelaksanaan Piala Dunia 2034 dilakukan di dalam kawasan
Kesepakatan tersebut juga dicapai untuk menjaga komitmen ASEAN untuk bersama-sama mengajukan bidding menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2034.
Dalam pertemuan "The 9th ASEAN Senior Officials Meeting on Sports (SOMS-9)", Senin, anggota rapat menyikapi tentang keputusan Indonesia yang sempat mengusulkan diri bersama Australia untuk mencalonkan diri menjadi salah satu co-host agenda akbar tersebut.
Baca juga: Australia akui ajak Indonesia tuan rumahi Piala Dunia 2034
Delegasi Indonesia, yang dipimpin Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto, sebelumnya telah berkonsultasi dengan PSSI untuk melakukan pembahasan bersama antara AFC, AFF, dan Sekretariat ASEAN mengenai rencana itu.
Pada pertemuan tersebut didapat kesimpulan bahwa, hasrat negara untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2034 jangan sampai mengecilkan kesepakatan ASEAN.
Penentuan bidding tersebut akan dilakukan pada tanggal 23 atau 24 Oktober 2019, dengan Brazil dan Peru akan menjadi pesaing Indonesia.
Baca juga: Menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034
Badan teknis yang disepakati dalam rapat hari Rabu tersebut akan dipimpin oleh Thailand, yang kemudian meminta Malaysia untuk berkoordinasi dengan Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang kebetulan bermarkas di negara tersebut, seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenpora RI di Jakarta, Rabu.
Kesepakatan pembentukan badan teknis itu sebagai tindak lanjut dari hasil rapat yang menekankan bahwa negara-negara di ASEAN akan bersama-sama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2034, sebagaimana yang termaktub dalam "Chairman’s Statement of the 34th ASEAN Summit on ASEAN’s joint bid to host the FIFA World Cup in 2034".
Baca juga: ASEAN ingin pelaksanaan Piala Dunia 2034 dilakukan di dalam kawasan
Kesepakatan tersebut juga dicapai untuk menjaga komitmen ASEAN untuk bersama-sama mengajukan bidding menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2034.
Dalam pertemuan "The 9th ASEAN Senior Officials Meeting on Sports (SOMS-9)", Senin, anggota rapat menyikapi tentang keputusan Indonesia yang sempat mengusulkan diri bersama Australia untuk mencalonkan diri menjadi salah satu co-host agenda akbar tersebut.
Baca juga: Australia akui ajak Indonesia tuan rumahi Piala Dunia 2034
Delegasi Indonesia, yang dipimpin Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto, sebelumnya telah berkonsultasi dengan PSSI untuk melakukan pembahasan bersama antara AFC, AFF, dan Sekretariat ASEAN mengenai rencana itu.
Pada pertemuan tersebut didapat kesimpulan bahwa, hasrat negara untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2034 jangan sampai mengecilkan kesepakatan ASEAN.
Penentuan bidding tersebut akan dilakukan pada tanggal 23 atau 24 Oktober 2019, dengan Brazil dan Peru akan menjadi pesaing Indonesia.
Baca juga: Menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: