Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih semester I 2008 sebesar Rp2,4 triliun meningkat 11,6 persen dibanding periode sama tahun 2007 sebesar Rp2,18 triliun. "Membaiknya kinerja keuangan didorong antara lain membaiknya pendapatan bunga bersih dan fee based income, serta pertumbuhan kredit dan dana pihak ke tiga," kata Presiden Direktur BCA D.E Setijoso, di Jakarta, Kamis. Selama semester I 2008 pertumbuhan fee based income mencapai 26,3 persen menjadi Rp1,7 triliun dibanding periode sama 2007 sebesar Rp1,36 triliun yang didukung pertumbuhan pendapatan provisi dan komisi yang berasal dari jasa layanan rekening dan aktivitas transaksi. Perseroan juga mencatat pendapatan bunga bersih Rp5,4 triliun atau tumbuh 14,5 persen dari sebelumnya Rp4,58 triliun. Pada saat bersamaan, portofolio kredit BCA tercatat tumbuh menjadi Rp95,6 triliun atau naik 49,5 persen dibanding Juni 2007 yang tecatat Rp82,57 triliun. Dari total porfolio kredit BCA tersebut kredit korporasi memberikan kontribusi terbesar yaitu Rp40,88 triliun atau tumbuh 64,5 persen dari sebelumnya Rp24,85 triliun, disusul kredit komersial dan UKM Rp37,43 triliun tumbuh 33,2 persen, dan kredit konsumsi sebesar Rp17,32 triliun atau tumbuh 55,9 persen. "Tingginya kredit korporasi didorong meningkatnya permintaan di sektor telekomunikasi, pertanian, dan pertambangan. Sedangkan membaiknya kredit konsumsi dipicu hasil peluncuran program-program Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang agresif," kata Setijoso. Khusus KPR BCA selama semester I 2008 tumbuh 47,5 persen menjadi Rp9,4 triliun, sedangkan KKB melonjak 95,4 persen menjadi Rp5,8 triliun. Disamping berhasil meningkatkan portofolio kredit, selama semester I 2008 BCA juga berhasil membukukan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 19,3 persen menjadi Rp190,5 trilun dari semester I 2007 sebesar Rp162,25 triliun. DPK semester I 2008 merupakan kontribusi tabungan Rp96,6 triliun tumbuh 25,7 persen, giro Rp47,87 triliun tumbuh 29,8 persen, dan deposito Rp45,99 triliun. Dengan demikian, rasio tabungan dan giro terhadap total dana pihak ke tiga meningkat menjadi 75,8 persen dari sebelumnya hanya tercatat 71,2 persen. Sementara itu, total aset perusahaan hingga periode Mei 2008 tercatat Rp1.973 triliun meningkat 14,6 persen dari Mei 2007 Rp1.721 triliun, sehingga rasio Return on Asset (ROA) perseroan tercatat meningkat 3,2 persen, sedangkan rasio Return on Equity (ROE) tumbuh 25,7 persen. Ia menjelaskan, di tengah ketidakpastian yang disebabakan perubahan kondisi makroekonomi, BCA senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian dalam aktivitas penyaluran kredit serta menjaga posisi likuiditas dalam yang memadai. "Sebagai bagian dari usaha kami untuk memperkuat kapabilitas BCA pada pendapaman hubungan dengan nasabah, BCA menawarkan produk-produk inovatif dan kompetitif guna memberikan nilai tambah bagi nasabah," ujar Setijoso.(*)