Meulaboh (ANTARA) - Banjir setinggi 30 hingga 40 sentimeter yang menggenangi Jalan Lintas Meulaboh-Kuala Bhee di kawasan Ateung Teupat, Kecamatan Bubon, Kabupaten Aceh Barat sepanjang Rabu, mengganggu akses transportasi warga antarkecamatan di daerah itu.
Pantauan ANTARA, ratusan warga yang terjebak banjir terpaksa menggunakan jasa rakit atau becak motor guna mengangkut sepeda motor milik mereka dari genangan banjir yang menutupi akses badan jalan di daerah ini.
Harga jasa yang ditawarkan warga untuk satu kali pengangkutan sebesar Rp10 ribu per sepeda motor untuk sekali jalan/angkut.
"Mau tidak mau warga harus menggunakan jasa becak motor agar memudahkan melintasi genangan banjir," kata Bahri seorang pengguna jalan kepada ANTARA.
Menurutnya, di kawasan tersebut memang kerap terjadi banjir luapan pada musim hujan, sehingga menyebabkan akses transportasi masyarakat dari kecamatan menuju ke pusat ibu kota kabupaten ikut terganggu.
Baca juga: BPBD: Aceh Barat berpotensi banjir karena tingginya curah hujan
Warga, ujar dia, berharap persoalan ini dapat dilakukan penanganan secara maksimal sehingga persoalan serupa, ke depan tidak lagi terulang.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat, Azwar yang dikonfirmasi ANTARA secara terpisah mengatakan banjir luapan yang terjadi di kawasan Ateung Teupat, Desa Layung, Kecamatan Bubon, kabupaten setempat memang sering terjadi kala musim hujan tiba.
Meski sebagian besar sepeda motor terpaksa diangkut menggunakan becak motor, namun sebagian kendaraan roda empat masih bisa melintasi genangan banjir.
BPBD Aceh Barat hingga kini juga masih melakukan pendataan guna memastikan dampak guyuran hujan lebat yang melanda sejumlah daerah di kabupaten tersebut sejak beberapa hari terakhir, katanya singkat.
Baca juga: BPBA: 95 persen lokasi karhutla di Aceh sudah padam akibat hujan
Banjir ganggu akses transportasi warga di Aceh Barat
9 Oktober 2019 17:31 WIB
Warga menembus jalan yang terendam banjir di Desa Layung, Kecamatan Bubon, Aceh Barat, Aceh, Rabu (9/10/2019). ANTARA/Syifa Yulinnas
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: