Jakarta (ANTARA) -
Tangki septik komunal yang semula akan dipasang di Gang Sekretaris I Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, untuk mengatasi pembuangan limbah tinja langsung ke Kali Gendong, batal dipasang.

Lurah Tanjung Duren Utara Iskandar menyebutkan lokasi Gang Sekretaris I selebar satu meter, tidak memadai untuk dipasang tangki septik komunal yang sudah tiba dari pengelola air limbah Perusahaan Daerah (PD) PAL Jaya.

"Ada 21 titik jamban warga yang langsung membuang ke saluran Kali Gendong. Kemarin kita sudah ada barang untuk 'septic tank' ukurannya 2,5x1,20 meter, tapi melihat medannya seperti ini agak sulit," ujar Iskandar.

Untuk kawasan rumah penduduk di Gang Sekretaris I sepanjang 100 meter, pembuatan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) komunal direncanakan dibangun untuk tiga titik.

Bahkan, bantuan IPAL komunal dari PD PAL Jaya sudah dikirimkan untuk wilayah tersebut. Namun karena dimensinya lebih besar dari jalan rumah warga, IPAL komunal tidak jadi dimanfaatkan.

Baca juga: Lubang "septick tank" segera dibangun di Tanjung Duren Utara
Baca juga: Kecamatan Grogol akan bangun jamban komunal di Tanjung Duren Utara
Tangki septik komunal dari pengelola air limbah PD PAL Jaya tiba di Gang Sekretaris I Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan Jakarta Barat, Selasa (8/10/2019). (ANTARA/DEVI NINDY)


Iskandar mengatakan pihaknya berubah rencana untuk membuat tangki septik yang lebih kecil, masing-masing satu untuk satu jamban.

"Tadi malam saya dapet info ada 'septic tank' ukuran 0,8x1 meter yang lebih ringkas untuk kita membuatnya. Yang tadinya diperkirakan lima jamban yang membuang ke satu 'septic tank,' nanti kita buat satu jamban satu 'septic tank,'" ujar dia.

Iskandar mengatakan, pemasangan tangki septik untuk 21 titik jamban diperkirakan selesai dalam waktu dua minggu.

Baca juga: Warga Tanjung Duren Utara masih BAB sembarangan
Baca juga: BAB sembarangan, warga Tanjung Duren Utara belum punya "septick tank"


Sebelumnya, warga Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, diketahui masih buang air besar (BAB) sembarangan, menurut data yang dikemukakan Suku Dinas (Sudis) Kesehatan Jakarta Barat.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Kristi Watini dalam giat verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Jakarta, Selasa, mengungkapkan 214 Kepala Keluarga (KK) di 4 RW wilayah Tanjung Duren Utara belum memiliki jamban sehat dan memilih BAB di saluran air.

Kondisi terburuk paling banyak dialami oleh warga di RT 15 RW 07 yakni 124 KK, menurut data tersebut.