Ketum KOI baru disarankan dorong pemerintah revisi UU SKN
9 Oktober 2019 15:55 WIB
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir (kanan) didampingi pengurus KOI dan perwakilan pemerintah memukul gong saat membuka Kongres KOI di Jakarta, Rabu (9/10/2019). Kongres KOI beragendakan penetapan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum serta Komite Eksekutif Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia dan Dewan Etik periode 2019-2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir menyarankan kepada ketum baru KOI periode 2019-2023 agar bisa mendorong pemerintah untuk merevisi Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN).
"Saya berharap ke depan ada perbaikan UU SKN secara signifikan supaya tidak ada lagi isu dualisme di antara cabang olahraga," kata Erick dalam sambutan pembukaan Kongres KOI di Jakarta, Rabu.
Menurut Erick, hingga kini masih ada tumpang tindih tanggung jawab di antara lembaga olahraga. Namun ia tidak menyebut secara spesifik lembaga yang ia maksud.
Hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PB PABBSI Djoko Pramono, yang secara tegas menginginkan KONI dan KOI sebagai lembaga olahraga untuk bersatu dalam satu badan organisasi yang sama.
"Saya kira tugas besar ketua KOI itu membuat KOI dan KONI bersatu seperti dulu. Supaya tidak ada dualisme dan rebut-rebutan siapa yang membina (atlet)," ujar Djoko.
Djoko mengatakan implementasi UU SKN saat ini telah menyebabkan kisruh dan perpecahan di antara kedua lembaga tersebut, terutama dalam hal pembinaan atlet. Permasalahan itu, menurutnya sudah berlangsung lama bahkan sejak kepemimpinan KONI 2003-2007 Agum Gumelar.
Baca juga: Kongres pemilihan ketua umum KOI ditetapkan 9 Oktober
Dengan demikian, ia berharap ketua KOI terpilih nanti dapat kembali menyatukan KOI dan KONI dalam satu atap organisasi. Bukan semata-mata hanya untuk mempersatukan, tetapi yang lebih penting adalah untuk mempertimbangkan kemajuan olahraga Indonesia.
Sebelumnya, pertarungan untuk memperebutkan jabatan tertinggi di KOI sudah selesai, dan hanya ada satu bakal calon tunggal yakni Raja Sapta Oktohari yang dipastikan bakal menggantikan posisi Erick Thohir untuk periode 2019-2023.
Kongres KOI telah dimulai sekitar pukul 14.45 WIB di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Kongres tertutup ini dihadiri oleh Deputi Bidang Kebudayaan Kemenko PMK Nyoman Shuida, Ketum KOI Erick Thohir, bakal calon ketum KOI Raja Sapta Oktohari, Ketum KOI periode 2007-2011 dan 2011-2015 Rita Subowo, serta perwakilan dari 57 cabang olahraga.
Baca juga: Kemenpora minta KOI baru segera "berlari"
Baca juga: Raja Sapta Oktohari solidkan dukungan jelang Kongres KOI
"Saya berharap ke depan ada perbaikan UU SKN secara signifikan supaya tidak ada lagi isu dualisme di antara cabang olahraga," kata Erick dalam sambutan pembukaan Kongres KOI di Jakarta, Rabu.
Menurut Erick, hingga kini masih ada tumpang tindih tanggung jawab di antara lembaga olahraga. Namun ia tidak menyebut secara spesifik lembaga yang ia maksud.
Hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PB PABBSI Djoko Pramono, yang secara tegas menginginkan KONI dan KOI sebagai lembaga olahraga untuk bersatu dalam satu badan organisasi yang sama.
"Saya kira tugas besar ketua KOI itu membuat KOI dan KONI bersatu seperti dulu. Supaya tidak ada dualisme dan rebut-rebutan siapa yang membina (atlet)," ujar Djoko.
Djoko mengatakan implementasi UU SKN saat ini telah menyebabkan kisruh dan perpecahan di antara kedua lembaga tersebut, terutama dalam hal pembinaan atlet. Permasalahan itu, menurutnya sudah berlangsung lama bahkan sejak kepemimpinan KONI 2003-2007 Agum Gumelar.
Baca juga: Kongres pemilihan ketua umum KOI ditetapkan 9 Oktober
Dengan demikian, ia berharap ketua KOI terpilih nanti dapat kembali menyatukan KOI dan KONI dalam satu atap organisasi. Bukan semata-mata hanya untuk mempersatukan, tetapi yang lebih penting adalah untuk mempertimbangkan kemajuan olahraga Indonesia.
Sebelumnya, pertarungan untuk memperebutkan jabatan tertinggi di KOI sudah selesai, dan hanya ada satu bakal calon tunggal yakni Raja Sapta Oktohari yang dipastikan bakal menggantikan posisi Erick Thohir untuk periode 2019-2023.
Kongres KOI telah dimulai sekitar pukul 14.45 WIB di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Kongres tertutup ini dihadiri oleh Deputi Bidang Kebudayaan Kemenko PMK Nyoman Shuida, Ketum KOI Erick Thohir, bakal calon ketum KOI Raja Sapta Oktohari, Ketum KOI periode 2007-2011 dan 2011-2015 Rita Subowo, serta perwakilan dari 57 cabang olahraga.
Baca juga: Kemenpora minta KOI baru segera "berlari"
Baca juga: Raja Sapta Oktohari solidkan dukungan jelang Kongres KOI
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: