Puluhan santri asing ikuti sosialisasi izin tinggal keimigrasian
9 Oktober 2019 15:32 WIB
Puluhan santri asing dari sejumlah negara mengikuti sosialisasi izin tinggal keimigrasian yang diselenggarakan Kantor Imigrasi Wonosobo di Temanggung. ((ANTARA/ Heru Suyitno))
Temanggung (ANTARA) - Puluhan santri dari sejumlah negara yang menuntut ilmu di beberapa pondok pesantren di wilayah Magelang, Jawa Tengah, mengikuti sosialisasi izin tinggal keimigrasian yang diselenggarakan oleh Kantor Imigrasi Kelas II non-TPI Wonosobo.
"Kegiatan ini kita selenggarakan dalam rangka pemahaman terhadap aturan keimigrasian terutama kepada santri-santri asing," kata Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Wonosobo di Temanggung, Rabu.
Baca juga: Wamenlu: Santri agar berkontribusi dalam pergaulan dunia
Ia menuturkan bagaimana para santri asing itu harus melakukan proses masuk, perpanjangan kartu izin tinggal terbatas, dan apa yang menjadi kewajibannya selama mengikuti pendidikan di wilayah Indonesia, khususnya di Magelang.
"Sosialisasi ini perlu kami lakukan karena pemahaman mereka tidak seragam, tidak semuanya tahu sehingga berdampak terhadap santri dan penjamin juga, karena efeknya terhadap denda dan denda itu saat ini sangat mahal Rp1 juta per hari," katanya.
Baca juga: Kemenperin dorong santri mandiri berwirausaha
Oleh karena itu, kata dia, Kantor Imigrasi Wonosobo melakukan sosialisasi ini untuk penyebaran pemahaman agar tidak terjadi sanksi baik administratif maupun sanksi denda.
"Alhamdulillah selama ini tidak ada yang terkena sanksi, apalagi santri-santri asing di Magelang ini sangat tertib dan selalu berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi dan Kemenag," katanya.
Baca juga: Ribuan santri Jepara dilatih jadi kader antinarkoba
Ia menuturkan sampai saat ini belum terjadi pelanggaran. Namun demikian Kantor Imigrasi selalu mengingatkan agar mereka tidak lupa dan para santri merasa aman dan nyaman melakukan pendidikannya di wilayah kerja Kantor Imigrasi Wonosobo.
Ia mengatakan untuk wilayah Kabupaten Magelang ada sekitar 190 santri asing, antara lain dari Malaysia, Myanmar, Kamboja, Filipina, dan Thailand.
Ia menyebutkan yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 50 santri, yakni dari Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin Krincing, Secang, Magelang dan Pondok Pesantren Al Munir, Pangkat, Tegalrejo, Magelang.
"Kegiatan ini kita selenggarakan dalam rangka pemahaman terhadap aturan keimigrasian terutama kepada santri-santri asing," kata Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Wonosobo di Temanggung, Rabu.
Baca juga: Wamenlu: Santri agar berkontribusi dalam pergaulan dunia
Ia menuturkan bagaimana para santri asing itu harus melakukan proses masuk, perpanjangan kartu izin tinggal terbatas, dan apa yang menjadi kewajibannya selama mengikuti pendidikan di wilayah Indonesia, khususnya di Magelang.
"Sosialisasi ini perlu kami lakukan karena pemahaman mereka tidak seragam, tidak semuanya tahu sehingga berdampak terhadap santri dan penjamin juga, karena efeknya terhadap denda dan denda itu saat ini sangat mahal Rp1 juta per hari," katanya.
Baca juga: Kemenperin dorong santri mandiri berwirausaha
Oleh karena itu, kata dia, Kantor Imigrasi Wonosobo melakukan sosialisasi ini untuk penyebaran pemahaman agar tidak terjadi sanksi baik administratif maupun sanksi denda.
"Alhamdulillah selama ini tidak ada yang terkena sanksi, apalagi santri-santri asing di Magelang ini sangat tertib dan selalu berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi dan Kemenag," katanya.
Baca juga: Ribuan santri Jepara dilatih jadi kader antinarkoba
Ia menuturkan sampai saat ini belum terjadi pelanggaran. Namun demikian Kantor Imigrasi selalu mengingatkan agar mereka tidak lupa dan para santri merasa aman dan nyaman melakukan pendidikannya di wilayah kerja Kantor Imigrasi Wonosobo.
Ia mengatakan untuk wilayah Kabupaten Magelang ada sekitar 190 santri asing, antara lain dari Malaysia, Myanmar, Kamboja, Filipina, dan Thailand.
Ia menyebutkan yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 50 santri, yakni dari Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin Krincing, Secang, Magelang dan Pondok Pesantren Al Munir, Pangkat, Tegalrejo, Magelang.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: