Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), merupakan penurunan hari ketiga berturut-turut, karena logam mulia tertekan oleh greenback yang lebih kuat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun 0,5 dolar AS atau 0,03 persen, menjadi ditutup pada 1.503,9 dolar AS per ounce.

Dolar AS sedikit lebih tinggi, karena investor mencerna pidato terbaru Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Bank sentral AS akan mulai memperluas neraca lagi, Powell mengatakan pada Selasa (8/10/2019) pada pertemuan tahunan National Association for Business Economics.

Baca juga: Harga emas kembali turun, tertekan penguatan dolar

Adapun kebijakan moneter ke depan, Powell mengatakan "kebijakan tidak pada jalur yang telah ditentukan," dan The Fed akan "bertindak sewajarnya untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan."

Indeks dolar AS, yang mengukur dolar AS terhadap enam mata uang utama saingannyal, naik 0,21 persen menjadi 99,18 pada pukul 17.30 GMT, sesaat sebelum penyelesaian transaksi emas.

Baca juga: Harga emas turun, hentikan kenaikan 3 hari beruntun

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 16 sen atau 0,91 persen menjadi ditutup pada 17,7 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari terangkat 1,8 dolar AS atau 0,2 persen, menjadi 890,1 dolar AS per ounce.

Baca juga: Emas lanjutkan kenaikan untuk hari ketiga beruntun