Borobudur, Magelang (ANTARA News) - Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) dengan Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) menggelar Festival Borobudur 2008. "Festival ini dilakukan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan kepariwisataan dan pelestarian Candi Borobudur," kata Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Wagiman Subiarso, di Magelang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu. Ia mengatakan, festival yang ditandai dengan parade budaya itu rencananya dipusatkan di taman parkir kawasan TWCB. Peserta parade budaya adalah berbagai grup kesenian dari 21 desa di Kecamatan Borobudur. Mereka akan melakukan pawai dari Lapangan Kujon melewati Pasar Borobudur dan berakhir di taman parkir TWCB dengan menempuh jarak sekitar empat kilometer. Even budaya itu direncanakan dihadiri antara lain oleh Direktur Jenderal Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar, dan Bupati Magelang, Singgih Sanyoto. Pada Jumat (25/7) malam di pusat kegiatan Festival Borobudur 2008 dilakukan sarasehan dan dialog budaya, serta pementasan kesenian. Masyarakat sekitar Candi Borobudur relatif kaya akan potensi seni dan budaya yang terus dilestarikan dan dikembangkan untuk mendukung pengembangan kepariwisataan di kawasan itu. "Peran serta masyarakat Borobudur penting, mereka harus terus diberdayakan untuk pengembangan kepariwisataan. Even internasional untuk kepariwisataan di Borobudur akan sukses jika didukung masyarakat Borobudur," katanya. Pada Sabtu (26/7), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan berkunjung ke Candi Borobudur untuk kelanjutan pelaksanaan kerja sama sejumlah negara, terutama di Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tentang penelusuran jejak-jejak peradaban Budha. Program itu dimulai di Candi Borobudur sejak sekitar dua tahun lalu. Pihaknya hingga saat ini terus memberikan dorongan kepada masyarakat sekitar Borobudur untuk mengembangkan kemasan kegiatan kepariwisataan kawasan. "Perlu terus didorong supaya ada kedekatan dan pengertian masyarakat Borobudur untuk mengemas kepariwisataan. Turis dan masyarakat luar bisa melihat peranan masyarakat Candi Borobudur, mereka bisa menjadi contoh untuk yang lain dalam mengemas pariwisata," demikian Wagiman Subiarso. (*)