Batang, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap mengembangkan wisata cagar budaya sebagai upaya menarik kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara ke daerahnya.

Bupati Batang Wihaji di Batang, Selasa, mengatakan Kabupaten Batang memiliki sejarah peradaban yang cukup tua, sehingga banyak peninggalan yang bisa dijadikan wisata cagar budaya guna mendukung tahun kunjungan wisata pada 2022 sebagai Heaven of Asia.

"Kabupaten Batang memiliki peninggalan peradaban Dinasti Syailendra. Karena itu, kita akan menginventarisasi peninggalan peradaban itu dan dikemas dengan wisata," katanya.

Baca juga: Masjid Luar Batang, salah satu pilihan wisata religi

Menurut dia, wisatawan mancanegara akan lebih senang dengan wisata budaya, sejarah, serta peradaban.

"Oleh karena, kami akan lebih memprioritaskan sejumlah lokasi peninggalan sejarah seperti Desa Silurah untuk dikemas menjadi wisata budaya," katanya.

Ia mengatakan potensi yang bisa ditawarkan objek wisata Desa Silurah tersebut yaitu peninggalan patung Ganesha dan arca, dan kultur masyarakat yang masih nguri–uri (melestarikan) tradisi dan budaya lokal yang menjadikan kearifan lokalnya," katanya.

Kendati demikian, kata dia, pemkab menyadari dengan keterbatasan keuangan, maka benda cagar budaya belum ditempatkan secara layak.

"Memang ada permasalahan tentang benda cagar budaya, yaitu pembiayaan dan kewenangannya yang harus dikoordinasikan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Balai Pelestarian Cagar Budaya," katanya.

Terkait dengan penemuan candi yang ada di Cagar Budaya Balai Kambang Kecamatan Gringsing, kata dia, pemkab terus melakukan koordinasi dan bersinergi agar bermanfaat bagi masyarakat serta bisa dijadikan wisata budaya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Achmad Thofik mengatakan sebanyak 30 benda cagar budaya seperti batu, wajan raksasa, yoni, dan arca ada di daerah ini.

Kendati demikian, kata dia, sejumlah benda cagar budaya yang sudah ditetapkan dan mendapat surat keputusan bupati sebanyak 20, sedang lainnya masih pada proses kajian.

"Sebanyak 20 cagar budaya yang sudah mendapat SK bupati dan lima orang sudah kita tetapkan sebagai pelestari karena dedikasinya melestarikan benda cagar budaya itu," katanya.

Baca juga: Festival 1.000 Obor Batang diagendakan jadi kalender wisata
Baca juga: Gubernur Jateng gagas wisata galangan kapal di Batang