Pekanbaru (ANTARA) - Kebakaran lahan gambut di Kota Pekanbaru, Riau, merambat hingga ke kebun nanas milik warga setempat menyebabkan tanaman dan juga hewan lainnya mati.

Berdasarkan pantauan ANTARA, kebakaran lahan gambut di Kelurahan Bandar Raya Kecamatan Payung Sekaki, mulai terlihat mencapai kebun nanas sejak Senin sore (7/10) dan hingga Selasa ini masih belum bisa dipadamkan secara menyeluruh.

Di lokasi tersebut juga ditemukan sedikitnya tiga bangkai ular yang mati terpanggang akibat panasnya kebakaran lahan gambut.

Petugas pemadam kebakaran gabungan dari Satgas Karhutla Riau terus berupa melakukan pemadaman, namun belum mendapatkan hasil maksimal karena cuaca panas dan semak belukar di daerah tersebut sangat kering karena lama tidak turun hujan.

Luas kebakaran di lahan tersebut diperkirakan sekitar satu hektare, dan kini sudah disegel oleh kepolisian setempat.

Baca juga: Satgas Karhutla Riau kerahkan dua heli jatuhkan bom air

Menurut keterangan warga, kebakaran lahan diduga dipicu oleh penjaga kebun nanas yang membakar semak, namun api terus menyebar di lahan gambut hingga membakar kebun nanasnya sendiri.

"Pelakunya sudah diamankan polisi kemarin (Senin) malam," kata seorang warga, Ferdi.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru pada Selasa pagi satelit Terra Aqua mendeteksi ada 12 titik panas di Riau yang jadi indikasi awal kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Titik panas paling banyak di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) sebanyak sembilan titik, kemudian di Kampar, Bengkalis dan Kuansing masing-masing ada satu titik panas.

Dari jumlah tersebut ada delapan yang dipastikan titik api karhutla. Lokasinya di Inhu paling banyak, yakni enam titik. Selain itu ada juga di Bengkalis dan Kampar masing-masing satu titik.

Baca juga: 328 ribu ha lahan terbakar akibat karhutla 2019

Sementara itu, berdasarkan data pemadam kebakaran Manggala Agni dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas kebakaran lahan gambut di Kampar diperkirakan mencapai empat hektare. Lokasi tepatnya di Jl. Harapan Raya Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang.

Vegetasi yang terbakar berupa semak belukar, kelapa sawit, nanas dan pakis yang merupakan milik warga. Manggala Agni menemukan indikasi kebakaran terjadi karena unsur kesengajaan.

Teknis pemadaman menggunakan satu unit mesin mini strike untuk penyuplai air ke Bak Penampung dan satu unit mesin induk Max3 sebagai Pompa Utama dengan dua jalur pemadaman.

Sumber air untuk pemadaman sangat terbatas karena, kanal-kanal yang ada di sekitar titik api telah kering.

Pemadaman juga dibantu oleh satu unit heli "Water Bombing" dari Satgas Udara Karhutla Riau. Sampai kini kebakaran di Kampar belum padam total.

Baca juga: BNPB sebut Kalteng dan Riau masih tanggap darurat
Baca juga: Kebakaran lahan di Sampit hanguskan kebun sengon