Indonesia dibentuk atas imajinasi masyarakat merdeka
7 Oktober 2019 20:34 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Menteri Kementerian dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat pembukaan Pekan Kebudayaan Nasional di Istora Senayan Jakarta, Senin (7/10/2019). ANTARA/Aubrey Fanani
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan Indonesia dibentuk karena masyarakatnya memiliki imajinasi bersama tentang sebuah tatanan masyarakat merdeka.
"Imajinasi dan harapan bersama yang mempersatukan kita itu dirumuskan dalam visi dan misi Republik yang tertuang dengan jelas dalam Pembukaan UUD 1945," kata dia dalam pembukaan Pekan Kebudayaan Nasional di Istora Senayan, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan pada alinea pertama Pembukaan UUD 1945 telah dinyatakan visi Indonesia sebagai sebuah bangsa, yakni “Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.”
"Atau jika mau dirumuskan lebih singkat dengan merujuk pada stanza kedua lagu kebangsaan Indonesia Raya, visi kita sebagai sebuah bangsa adalah Indonesia Bahagia," kata dia.
Baca juga: Kemendikbud: Gotong-Royong merupakan landasan Pekan Kebudaya Indonesia
Baca juga: Mendikbud: Pekan Kebudayaan Nasional menuju even internasional
Pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945 kemudian menjabarkan misi untuk mencapai visi tersebut, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta turut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Inilah agenda bersama yang mempersatukan setiap warga bangsa sebagai bangsa Indonesia. Visi dan misi Republik itulah yang menurut Pembukaan UUD 1945 mesti diwujudkan di atas dasar Pancasila.
Apabila Pancasila merupakan dasar pijakan kebudayaan nasional kita, visi dan misi Republik itu merupakan tujuannya, tujuan tertinggi dari kebudayaan nasional kita. Di sinilah terletak titik berangkat dari segala aksi untuk memajukan kebudayaan Indonesia dimulai," kata dia.
Karena itu, sudah tepatlah bila Pekan Kebudayaan Nasional ini mengangkat tema Ruang Bersama Indonesia Bahagia. Dia mengajak seluruh masyarakat untuk menghadiri Pekan Kebudayaan Nasional yang digelar 7-13 Oktober 2019.*
Baca juga: Pekan Kebudayaan Nasional ramah disabilitas dan inklusif
Baca juga: Pekan Kebudayaan Nasional dimeriahkan seniman-budayawan-pedangdut
"Imajinasi dan harapan bersama yang mempersatukan kita itu dirumuskan dalam visi dan misi Republik yang tertuang dengan jelas dalam Pembukaan UUD 1945," kata dia dalam pembukaan Pekan Kebudayaan Nasional di Istora Senayan, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan pada alinea pertama Pembukaan UUD 1945 telah dinyatakan visi Indonesia sebagai sebuah bangsa, yakni “Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.”
"Atau jika mau dirumuskan lebih singkat dengan merujuk pada stanza kedua lagu kebangsaan Indonesia Raya, visi kita sebagai sebuah bangsa adalah Indonesia Bahagia," kata dia.
Baca juga: Kemendikbud: Gotong-Royong merupakan landasan Pekan Kebudaya Indonesia
Baca juga: Mendikbud: Pekan Kebudayaan Nasional menuju even internasional
Pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945 kemudian menjabarkan misi untuk mencapai visi tersebut, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta turut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Inilah agenda bersama yang mempersatukan setiap warga bangsa sebagai bangsa Indonesia. Visi dan misi Republik itulah yang menurut Pembukaan UUD 1945 mesti diwujudkan di atas dasar Pancasila.
Apabila Pancasila merupakan dasar pijakan kebudayaan nasional kita, visi dan misi Republik itu merupakan tujuannya, tujuan tertinggi dari kebudayaan nasional kita. Di sinilah terletak titik berangkat dari segala aksi untuk memajukan kebudayaan Indonesia dimulai," kata dia.
Karena itu, sudah tepatlah bila Pekan Kebudayaan Nasional ini mengangkat tema Ruang Bersama Indonesia Bahagia. Dia mengajak seluruh masyarakat untuk menghadiri Pekan Kebudayaan Nasional yang digelar 7-13 Oktober 2019.*
Baca juga: Pekan Kebudayaan Nasional ramah disabilitas dan inklusif
Baca juga: Pekan Kebudayaan Nasional dimeriahkan seniman-budayawan-pedangdut
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: